Jokowi: Mayoritas Pasien Omicron Meninggal Lansia dan Belum Vaksin
Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan masyarakat untuk menjalani vaksinasi Covid-19. Bahkan ia mengatakan bahwa mayoritas pasien varian Omicron yang meninggal dunia merupakan lanjut usia serta belum mendapatkan vaksin.
Jokowi juga menyoroti pemberian vaksinasi kedua dan booster yang masih rendah. Dari data Kementerian Kesehatan, angka pemberian vaksin kedua mencapai 139,1 juta dosis atau 66,8% dari sasaran. Sedangkan vaksinasi booster baru diberikan kepada 8 juta orang atau 3,8% dari sasaran.
“Data yang saya terima, 69% yang meninggal karena Omicron adalah lansia, kedua adalah yang belum divaksin,” kata Jokowi saat meninjau pelaksanaan vaksinasi secara virtual di 17 provinsi, Jumat (18/2).
Oleh sebab itu Presiden akan mendorong kabupaten dan kota untuk mempercepat vaksinasi terutama di dosis tambahan. “Konsentrasi di suntikan kedua dan ketiga,” katanya.
Sedangkan Polri akan mendukung percepatan vaksinasi Covid-19. Kepala Polri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo mengatakan hari ini mereka memulai pemberian 1,1 juta dosis vaksin di 5.107 titik yang ada di Indonesia.
Dari angka tersebut, sebanyak 834.474 merupakan vaksin dosis pertama dan kedua. Sedangkan 280.276 adalah vaksinasi booster. “Sasarannya adalah lansia, anak-anak, dan masyarakat umum dengan melibatkan 63.112 vaksinator,” kata Sigit dalam kesempatan yang sama.
Sedangkan jenis vaksin yang digunakan antara lain Sinovac sebanyak 491 ribu dosis, AstraZeneca sebanyak 246.088 dosis, Moderna 106.627 dosis, Pfizer 161.427 dosis, Sinopharm yakni 25.798 dosis, hingga Johnson & Johnson sebanyak 200 dosis.
Sebelumnya Jokowi mengatakan ada dua kunci pengendalian virus corona, yaitu kecepatan vaksinasi dosis kedua dan dosis ketiga (booster) serta penerapan protokol kesehatan. Protokol tersebut utamanya ialah pemakaian masker.
"Kasus sekarang ini sedang naik sehingga diperlukan percepatan vaksinasi terutama untuk lansia dan anak," kata Jokowi saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di 12 provinsi melalui konferensi video, Kamis (17/2).