Menteri PUPR: Jokowi Pilih Langsung Nyoman Nuarta Mendesain Istana IKN
Desain Istana Kepresidenan di Ibu Kota Negara (IKN) masih menuai polemik hingga saat ini. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan sosok Nyoman Nuarta untuk mendesain istana merupakan pilihan Presiden Joko Widodo.
Hal ini terkuak dalam sebuah diskusi daring Beranda Nusantara yang digelar pada Rabu (23/2). Awalnya dalam sebuah sesi bersama Basuki, Nyoman mengatakan dirinya dipilih pemerintah untuk mendesain kompleks Istana Kepresidenan. Namun pematung asal Bali itu tak menjelaskan Kementerian apa yang memilihnya.
Mendengar hal tersebut, Basuki langsung mengoreksi pernyataan Nyoman. Sang Menteri menjelaskan bahwa hasil karya pematung asal Bali itu dipilih langsung oleh Jokowi untuk segera direalisasikan.
“Dari beberapa arsitek yang ditugaskan, Presiden memilih salah satu hasil karya. Kebetulan hasil karya beliau (Nyoman).” Kata Basuki.
Sedangkan sayembara saat itu telah ditutup oleh Kementerian PUPR. Basuki sekaligus menegaskan bahwa bukan pihaknya yang menunjuk Nyoman sebagai pembuat desain Istana Kepresidenan. “Jadi bukan beliau kami (PUPR) tunjuk, nanti keliru lagi persepsinya,” kata dia.
Sedangkan Nyoman dalam penjelasannya mengatakan beberapa istana di Indonesia sebenarnya warisan kolonial yang secara arsitektur tak bisa dipaksakan menjadi tempat kerja Presiden saat ini. “Tapi kita paksakan,” katanya.
Ia juga telah membentuk tim berisi 70 ahli untuk mendesain Istana Kepresidenan di IKN. Adapun total bangunan yang dirancang sebanyak 12 unit. “Tugas kami hanya membuat basic design, belum Detail Engineering Design (DED),” kata dia.
Perancang Garuda Wisnu Kencana itu juga menjelaskan alasannya memilih lambang garuda dan bukan corak adat tertentu. Ia ingin bangunan Istana Kepresidenan merepresentasikan Indonesia secara keseluruhan.
“Masyarakat juga tidak mempermasalahkan. Kami harap dukungannya,” katanya.
Nyoman juga yakin desain istana yang disiapkan timnya tetap memperhatikan kaidah ramah lingkungan. Bahkan di sayap garuda akan ada sejenis hutan untuk Presiden menggelar rapat atau pertemuan.
“Kalau Presiden mau rapat di bawah pohon namun tidak kehujanan, di situ tempatnya,” katanya.
Sebelumnya Ketua Umum Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Hendricus Andy Simarmata berharap para ahli bisa terlibat untuk memberikan ulasan sejawat atau peer review. Apalagi proyek ini dibangun untuk keperluan panjang di masa depan.
Tak hanya itu, Andy juga berharap pemerintah memiliki satu kesatuan data yang sama agar perencanaan pembangunan IKN dapat terintegrasi. Sedangkan para ahli akan aktif memberikan masukan dari luar.