Jokowi Berambisi Holding BUMN Pertahanan Defend ID Masuk Top 50 Dunia
Presiden Joko Widodo resmi meluncurkan Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Industri Pertahanan di Surabaya, Jawa Timur pada Rabu (20/4). Dalam sambutannya, Jokowi meminta perusahaan bernama Defend ID tersebut mampu berbicara banyak di kancah internasional.
PT Len Industri (Persero) menjadi induk holding. Adapun anak usahanya adalah PT Dirgantara Indonesia (Persero), PT PAL Indonesia (Persero), PT Pindad,(Persero) dan PT Dahana (Persero).
"Saya catat janjinya. Defend ID akan menjadi top 50 perusahaan pertahanan dunia," kata Jokowi di Surabaya, Rabu (20/4).
Selain itu Jokowi meminta Defend ID mampu meningkatkan penggunaan komponen lokal dalam industri pertahanan. Saat ini Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) industri ini baru mencapai 41%.
"Harus terus diperbesar dan menurunkan impor alat pertahanan serta keamanan," ujarnya.
Mantan Wali Kota Solo itu juga meminta BUMN ini inovatif serta mampu membangun kerja sama global. Tak hanya itu, Jokowi juga membuka lampu hijau Defend ID menggandeng siapa pun untuk transfer teknologi. "Tapi tetap mayoritas (harus) kita," katanya.
Janji menjadi salah satu perusahaan pertahanan terbaik di dunia ini awalnya dilontarkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Selain itu Prabowo juga berjanji meningkatkan TKDN industri pertahanan hingga 50%.
Prabowo berharap Defend ID menjadi solusi mempercepat kemandirian industri pertahanan Indonesia. "Dalam memenuhi kebutuhan alutsista baik dari segi kuantitas, sumber daya manusia, maupun kualitas teknologinya," katanya.
Selain Jokowi dan Prabowo, turut hadir dalam peresmian tersebut Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Andika Perkasa.
Selain itu hadir pula Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal (TNI) Dudung Abdurrachman, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana (TNI) Yudo Margono, serta Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal (TNI) Fadjar Prasetyo.