Dapat Aduan Pedagang, Jokowi Perintahkan Kapolda Jabar Usut Pungli
Seorang pedagang di Pasar Bogor mengadu ke Presiden Joko Widodo bahwa anggota keluarganya ditangkap polisi karena menolak pungutan liar (pungli) yang dilakukan preman. Menyikapi aduan itu, Jokowi pun meminta Kepala Polda (Kapolda) Jawa Barat untuk menindaklanjuti kasus tersebut.
Aduan masyarakat itu diterima Kepala Negara saat meninjau Pasar Bogor, Kamis (21/4). Pada kesempatan itu, Jokowi tengah membagikan bantuan sosial di pasar.
"(Presiden) meminta Kapolda Jawa Barat untuk mencari kejelasan dari kasus tersebut," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin kepada wartawan, Jumat (22/4). Kepolisian pun telah menjelaskan kepada awak media terkait aduan warga tersebut.
Bey mengatakan aduan masyarakat biasa diterima Jokowi saat ia blusukan di pasar, kampung nelayan, hingga kunjungan kerja ke daerah. Mantan Wali Kota Solo itu juga selaku berupaya merespons cepat aduan masyarakat.
Sebagai contoh, Jokowi menerima aduan terkait sertifikat tanah saat mengunjungi Dermaga Kapal Nelayan Bale Purbo, Gresik pada Rabu (20/4). Presiden pun segera menelepon Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil untuk mengatasi status lahan tersebut.
Tak hanya itu, Jokowi juga berupaya menyelesaikan aduan warga Sumatera Utara terkait jeruk. Ia pun segera menyambangi lokasi petani jeruk tersebut serta meminta Menteri Pertanian untuk mengatasi masalah itu.
Untuk itu, Bey memastikan Jokowi tidak hanya blusukan untuk menemui atau membagikan bantuan kepada masyarakat. "Tapi justru yang lebih penting bagi Presiden ialah mendengarkan masukan langsung dari masyarakat," ujar dia.
Masukan itu dapat berupa masalah atau kendala yang dihadapi masyarakat. Dengan demikian, Jokowi dapat memerintahkan menteri untuk menyusun program sesuai dengan kondisi masyarakat di lapangan.
Sebelumnya, aduan tersebut terekam dalam sebuah video yang beredar di media sosial. Dalam video itu, dua orang pedagang tampak berteriak saat Jokowi tengah melintas. Jokowi pun menghentikan langkahnya untuk mendengar cerita kedua pedagang itu.
Pedagang tersebut menceritakan bahwa pamannya ditangkap polisi. "Bapak, tolong kami. Om kami menolak pungli, ditangkap polisi," ujar salah satu pedagang sambil menangis.
Ia mengatakan, pamannya sudah di penjara selama lebih dari tiga bulan karena masalah tersebut. "Kami bingung. Cuma Bapak yang bisa membantu kami," kata pedagang itu.
Jokowi pun berusaha menenangkan pedagang yang berteriak tersebut. "Tenang, tenang, tenang," ujar Jokowi. Selanjutnya, Menteri Sekretaris Negara Pramono Anung yang berada di sebelah Presiden menanyakan identitas paman dari pedagang tersebut.