Kemenag Prediksi Hilal 1 Syawal Bisa Terlihat Pada Minggu 1 Mei

Ameidyo Daud Nasution
25 April 2022, 11:40
kemenag, hilal, 1 syawal, lebaran
ANTARA FOTO/Rizal Hanafi/Zk/aww.
Tim Falakiyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Gresik mengamati posisi hilal menggunakan theodolit dan teropong di Bukit Condrodipo, Gresik, Jawa Timur, Jumat (1/4/2022). Tim falakiyah PCNU Gresik tidak berhasil melihat hilal saat pemantauan rukyatul hilal.

Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat atau penetapan 1 Syawal 1443 Hijriah pada Minggu (1/5) mendatang. Sidang akan didahului proses pengamatan hilal di 99 titik lokasi yang ada di Indonesia.

Saat ini posisi hilal saat sidang isbat sudah memenuhi kriteria yang ditetapkan Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS). Hilal pada 1 Mei 2022 memiliki tinggi antara 4 derajat 0,59 menit sampai 5 derajat 33,57 menit. Adapun sudut elongasinya antara 4,89 derajat sampai 6,4 derajat.

"Artinya secara hisab pada hari tersebut posisi hilal awal Syawal di Indonesia telah masuk kriteria baru MABIMS," kata Direktur Jenderal Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin dalam keterangan tertulis, Senin (25/4).

Dalam kriteria baru tersebut, imkanur rukyat (kemungkinan terlihatnya hilal) memenuhi syarat jika posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat. Sebelumnya kriteria lama adalah 2 derajat dengan sudut elongasi 3 derajat.

Sedangkan pemerintah akan menyelenggarakan sidang dengan metode hisab dan rukyat. Tim Unifikasi Kalender hijriyah akan mempresentasikan posisi hilal Syawal dan akan menunggu laporan rukyat dari seluruh titik pemantauan.

"Rukyat digunakan sebagai konfirmasi terhadap hisab dan kriteria yang digunakan," kata Kamaruddin.

Sebelumnya, Kamaruddin berharap penerapan kriteria baru bisa memunuclkan formulasi baru bagi umat Islam di negara anggota MABIMS. "Kita perlu menciptakan suasana kondusif, khususnya di bida hisab rukyat," katanya.

Sebelumnya Profesor Riset Astronomi, Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin memprediksi Idulfitri 1 Syawal 1.443 Hijriah kemungkinan jatuh pada Senin (2/5).

Thomas mengatakan posisi bulan pada 29 Ramadan atau 1 Mei kemungkinan berada pada batas kriteria baru Menteri Agama Brunei Indonesia Malaysia dan Singapura (MABIMS). Tingginya akan berada di atas 3 derajat dengan elongasi 6,4 derajat. 

"Dengan hisab dilakukan di Sumatera juga memenuhi jika menggunaan elongasi geosentrik. Hasil rukyat pada sudah isbat akan diterima, ini akan seragam pada 1 Mei 1 Syawalnya," kata Thomas dalam diskusi di Jakarta, Rabu (19/4) dikutip dari Antara.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...