Jokowi Beri 7 Arahan untuk Atasi Dampak Krisis Global, Ini Daftarnya

Ameidyo Daud Nasution
28 April 2022, 15:19
jokowi, global, ekonomi
ANTARA FOTO/HO-Setpres/Muchlis Jr/wpa/hp.
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wapres MaÕruf Amin (kanan) menyampaikan sambutan saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa (5/4/2022).

Indonesia masih dihantui dampak dari krisis global yang bisa terjadi hingga tahun depan. Oleh sebab itu Presiden Joko Widodo memberikan tujuh arahan yang harus dilakukan baik dari pusat maupun daerah. 

Dua pemicu besar krisis adalah dampak pandemi Covid-19 yang masih belum berakhir dan perang antara Rusia dan Ukraina. Arahan pertama, presiden meminta pemerintah pusat hingga daerah fokus mengurangi impor.

Ini lantaran belanja dari pusat ke daerah tahun ini mencapai Rp 1.062 triliun. Angka ini bahkan belum termasuk dengan belanja dari BUMN senilai Rp 420 triliun.

“Ini angka yang besar sekali. Jangan sampai, sekali lagi, angka yang sangat besar sekali ini dibelanjakan untuk barang-barang impor,” kata Jokowi dalam Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2022 di Istana Negara, Kamis (28/4).  

Presiden juga mencontohkan,  jagung dan kedelai bisa ditanam di dalam negeri dan mengurangi impor atas kedua komoditas tersebut. Jokowi juga ingin ada kebijakan yang berpihak bagi industri substitusi impor serta ada pendampingan bagi UMKM.

Kedua, mempercepat proses hilirisasi industri di dalam negeri. Presiden menginstruksikan percepatan pembangunan smelter di daerah yang memiliki aset pertambangan.

Selain pertambangan, presiden juga mendorong hilirisasi di bidang pertanian, khususnya bagi komoditas kopi dan coklat. Seiring dengan peningkatan nilai tambah di komoditas ini, lapangan pekerjaan pun akan terbuka bagi masyarakat sekitar.

“Sekali lagi saya ingatkan, jangan kita hanya menjadi pengekspor bahan mentah, pengekspor raw material, stop,” jelas mantan walikota Solo ini.  

Ketiga, meningkatkan produktivitas dan kemandirian di sektor pangan dan energi. Joko Widodo menyebutkan bahwa dua sektor ini merupakan permasalahan penting ke depan. Di sisi lain, Indonesia sebenarnya memiliki kekuatan di dua sektor ini.

“Tingkatkan produktivitas dan kemandirian di pangan dan energi. Lakukan secara fokus, dengan skala yang masif, dikawal, dimonitor, agar betul-betul berjalan,” kata Jokowi.

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...