Tunda Kenaikan Tiket Candi Borobudur, Luhut: Ada yang Cari Popularitas
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan angkat bicara soal polemik mahalnya tiket naik ke Candi Borobudur. Luhut mengatakan rencana kenaikan tersebut ditunda karena menimbulkan kegaduhan.
Hal tersebut disampaikan Luhut dalam rapat dengan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Kamis (9/6). Dalam kesempatan tersebut, ia juga menuding adanya pihak yang mencari popularitas dari isu mahalnya tiket tersebut.
Luhut awalnya mengatakan ada rekan-rekan anggota Banggar yang kerap mengkritik namun tak memahami masalah. Ia lalu meminta pihak yang tidak tahu untuk bertanya dulu.
"Mohon maaf, jangan cari popularitas dengan menyerang saya. Saya hanya pelaksana saja," kata Luhut di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (9/6). Meski demikian, dia tidak menjelaskan siapa pihak di parlemen yang mencari ketenaran tersebut.
Luhut juga mengatakan saat ini kondisi Candi Borobudur mulai mengalami kerusakan. Rencana kenaikan tarif masuk area stupa Candi Borobudur datang dari kajian yang melibatkan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Dunia (UNESCO).
"Dari situ angka (harga) keluar. Tapi karena ribut-ribut kami tunda dulu, nanti dilihat lagi," katanya.
Keputusan penundaan ini awalnya disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai bertemu Luhut di Semarang, Selasa (7/6). Tarif akan dibicarakan lagi bersama Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur dan Balai Konservasi Borobudur.
"Banyak yang protes, menurut saya diendapkan dan beliau (Luhut) setuju," kata Ganjar di Rumah Dinas Gubernur Jateng, Semarang, Selasa (7/6) seperti dikutip dari Antara.
Pihak pengelola sebelumnya berencana menaikkan tiket jadi Rp 750 ribu per orang bagi turis lokal bila naik ke candi tersebut. Sedangkan tarif masuk kawasan candi masih tetap Rp 50 ribu per orang.
Direktur Utama Taman wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero) Edy Setijono mengatakan keputusan tersebut ditetapkan lewat rapat koordinasi pemerintah pusat. Alasannya, pemerintah telah menetapkan kuota yang diperbolehkan ke atas candi hanya 1.200 orang per candi.
"Tiket reguler tetap sama Rp 50 ribu, untuk wisatawan mancanegara US$ 25 per orang. Tapi hanya berlaku sampai pelataran saja," kata Edy pada Minggu (5/6).