Berkaca dari Covid-19, G20 Harus Berbenah Hadapi Diabetes Melitus

Ameidyo Daud Nasution
29 Juni 2022, 14:29
diabetes, covid-19, g20, kesehatan
pixabay.com
Sering merasa lapar bisa menjadi salah satu gejala diabetes yang patut diwaspadai.

Dunia masih menghadapi masalah kesehatan yakni pandemi Covid-19 hingga saat ini. Meski demikian, ada ancaman kesehatan lain yakni Diabetes Melitus

T20 Co-Chair Lead, Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro mengatakan diabetes melitus merupakan penyakit yang berpotensi terhadap sistem kesehatan. Selain sistem kesehatan, diabetes melitus dapat berimbas pada perekonomian negara.

Oleh sebab itu, berkaca pada pandemi, maka G20 perlu mengantisipasi semakin bertambahnya pasien diabetes. "Untuk membangun sistem kesehatan yang lebih kuat dan akses memadai," kata Bambang dalam webinar T20 pada Rabu (29/6).

Bambang mengatakan saat ini 422 juta orang di seluruh dunia terkena diabetes. Mayoritas merupakan warga dari negara berpenghasilan menengah dan rendah.

Angka ini diperkirakan meningkat jadi 578 juta orang pada 2030 dan 700 juta pada 2045. Bambang mengatakan saat ini pembenahan yang bisa dilakukan adalah identifikasi dan intervensi penduduk yang menunjukkan sinyal impaired glucose tolerance (IGT) sebagai alarm pre-diabetes.

"Termasuk beradaptasi dengan pengobatan yang berkembang pesat dan pemberian layanan (kesehatan) baru yang harus diperkuat," kata mantan Menteri Riset dan Teknologi itu.

Halaman:
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...