Sambangi Fraksi PKB, Dewan Pers Bahas Pasal Bermasalah di Revisi KUHP

Ameidyo Daud Nasution
11 Agustus 2022, 08:45
Dewan Pers bertemu dengan Fraksi PKB di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/8). Foto: Dewan Pers.
Dewan Pers
Dewan Pers bertemu dengan Fraksi PKB di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/8). Foto: Dewan Pers.

Dewan Pers melakukan safari ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) demi mereformulasi 14 pasal Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP). Terbaru, Dewan Pers menyambangi Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) untuk menyampaikan pasal yang berpotensi bermasalah itu pada Rabu (10/8).

Anggota Dewan Pers yang hadir adalah Totok Suryanto, Yadi Hendriana, Sapto Anggoro, dan Tri Agung Kristanto. Mereka diterima oleh anggota Komisi III dari FPKB, Cucun Ahmad Syamsurijal.

Hadir pula dalam pertemuan tersebut anggota Panitia kerja (Panja) RKUHP yakni M. Rano Ahmad, Abdul Wahid, Heru Widodo, dan Dipo Nusantara Pua Upa. Dalam pertemuan tersebut. FPKB berjanji akan memperjuangkan masukan Dewan Pers.

"Kami akan memperjuangan daftar inventarisasi masalah (DIM) dalam sidang pembahasan RKUHP," kata Cucun dalam keterangan tertulis Dewan Pers, Kamis (11/8).

Cucun mengatakan jangan sampai RKUHP ini diputuskan namun masih memiliki masalah. Ia menyampaikan pesan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar yang meminta tak membuat UU dengan teliti.

"Mari cermati hari ke hari dan poin ke poin. Jangan sampai berdebat setelah barang sudah jadi," kata Cucun.

Dari diskusi selama 30 menit, Dewan Pers dan FPKB berpendapat kemerdekaan pers harus diperjuangkan. Apalagi Pasal 28 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 telah mengatur secara jelas hak menyampaikan pendapat.

Sedangkan Totok mengatakan bahwa Dewan Pers tak menolak keberadaan RKUHP. Meski demikian ia meminta jangan ada masalah yang membuat kebebasan berpendapat dan kemerdekaan pers terancam.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...