Kasus Covid-19 RI Meningkat 5.428 Orang, Dipicu Lonjakan di Jakarta

Ameidyo Daud Nasution
24 Agustus 2022, 17:56
covid-19, virus corona, jakarta
ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/YU
Sejumlah personel Polresta Bogor Kota melakukan razia vaksinasi booster bagi pengendara motor di jalan KH Sholeh Iskandar, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (28/7/2022).

Kasus Covid-19 di Indonesia kembali menunjukkan tren kenaikan memasuki tengah pekan. Angka pasien baru corona RI bertambah 5.428 orang pada Rabu (24/8),  naik 11,7% dari 4.858 pada Selasa (23/8).

Kenaikan kasus dipicu lonjakan pasien di Provinsi DKI Jakarta. DKI menyumbangkan 2.307 kasus hari ini, meningkat 56,9% dari 1.470 pasien kemarin.

Jawa Barat berada di peringkat kedua dengan 1.121 kasus, turun 12% dari 1.275 pasien baru kemarin. Berikutnya adalah Banten yang melaporkan 669 pasien, turun 1,7% dari kemarin yakni 681 pasien.

Sedangkan Jawa Timur berada di peringkat keempat dengan 433 kasus, menurun dari 506 kemarin. Adapun Jawa Tengah berada di posisi kelima dengan 168 kasus baru, turun dari 194 kemarin.

Total kasus nasional hari ini diperoleh dari pemeriksaan terhadap 46.107 orang. Sedangkan angka rasio positif yang diperoleh mencapai 11,77%.

Sementara, angka kematian pasien Covid-19 bertambah 18 orang. Penyumbang terbanyak berasal dari Jawa Timur yang melaporkan empat orang meninggal. 

Pemerintah juga melaporkan angka kesembuhan pasien Covid-19 bertambah 5.550 orang. Penyumbang terbanyak berasal dari Jawa Barat dengan 2.127 pasien telah negatif.

Adapun kasus aktif Covid-19 RI berkurang 140 menjadi 48.363 orang. Selain itu ada pula 6.687 orang yang saat ini berstatus suspek virus corona.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pun memastikan bakal ada varian baru virus corona. Hal ini lantaran kasus Covid-19 di berbagai negara tengah meningkat.

Saat ini, negara di Eropa, Amerika, hingga Jepang melaporkan kasus konfirmasi harian lebih dari 100 ribu. Budi juga memprediksi, kenaikan Covid-19 di Indonesia bisa terjadi lagi pada Januari hingga Maret 2023

Namun, mutasi virus diperkirakan lebih lemah dari varian Omicron saat ini.  "Jadi kemungkinan besar mutasi berikutnya dari omicron pasti lebih lemah," kata dia di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (23/8).

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...