Survei LPI: Kepala BIN dan Panglima TNI Jadi Tokoh Paling Berpengaruh
Kepemimpinan Presiden Joko Widodo telah memasuki tahun ketiga. Survei Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) pun mengkaji menteri/kepala lembaga yang paling berpengaruh pada pemerintahan Jokowi, salah satunya Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan.
Budi Gunawan menempati rating pertama dengan perolehan skor 2,39. Adapun, indikator pengaruh berbasis pada perumusan dan implementasi kebijakan serta pengaruh sosok tersebut dalam memimpin institusinya.
Responden menilai sosok Budi Gunawan mempunyai pengaruh positif terhadap sejumlah rumusan program dan agenda BIN. "Terutama dalam hal penanggulangan wabah Covid-19 sekaligus mengawal fase transisi dari pandemik ke endemik," demikian tertulis, dikutip Senin (19/9).
Selain itu, responden menilai reputasi Budi Gunawan tercermin saat merespons Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan (ATHG) sekaligus memberikan deteksi, analisa, proyeksi, dan strategi untuk menempuh kebijakan yang akan diambil oleh Jokowi.
Selanjutnya, sosok yang paling berpengaruh ialah Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa dengan skor 2,38. Responden menilai arah kebijakan institusi militer saat ini lebih inklusif dan kolaboratif. Salah satu indikatornya adalah perubahan proses penyeleksian menjadi prajurit TNI.
Selain itu, responden juga mengapresiasi latihan tempur bersama yang melibatkan sejumlah negara di Indonesia. Latihan gabungan itu dianggap mampu mengangkat marwah TNI pada level internasional.
Selanjutnya, figur yang dinilai paling berpengaruh ialah Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo yang mendapat skor 2,38. Pada posisi berikutnya, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD mendapatkan skor 2,38.
Meskipun terdapat kasus internal Polri, Listyo dianggap mampu menjaga kestabilan institusi. Kinerja itu terlihat pada kerja penegakan hukum, terutama pemberantasan terorisme melalui Detasemen Khusus Anti-Teror 88.
Kemudian, nama Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Tohir juga masuk dalam kategori terbaik. Ini dapat terlihat dari kinerja transformasi BUMN yang berhasil menjadi perbincangan luas di kalangan kelas menengah intelektual.
Selain itu, formasi Garuda hingga merger sejumlah BUMN yang kurang menguntungkan menjadi indikator sosok yang paling berpengaruh.
Sebaliknya, menteri/kepala paling tidak berpengaruh ialah Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya. Ia dianggap tidak memberikan terobosan yang spetakuler di tengah situasi pandemi Covid-19.
Adapun, survei ini dilakukan pada 30 Agustus sampai 12 September 2022 dengan jumlah sampel 800 responden. Margin of error dari ukuran sampel sebesar 3,5% pada tingkat kepercayaan ± 95%.
Teknik sampling yang digunakan ialah purposive sampling. Ini artinya, subjek yang ditunjuk sebagai sampel memiliki kriteria khusus seperti profesi dan bidang keilmuannya.