Eropa Siapkan Sanksi Baru, Rusia Bisa Kehilangan Pemasukan Rp 103 T

Ameidyo Daud Nasution
29 September 2022, 08:09
rusia, uni eropa, sanksi
ANTARA FOTO/REUTERSEDITORIAL USE ONLY. IMAGE MAY ONLY BE USED IN CONNECTION WITH THE UKRAINE RECOVERY CONFERENCE. NO RESALES. NO ARCHIVES. MANDATORY CREDIT.
European Commission President Ursula Von der Leyen leads Ukrainian Prime Minister Denys Shmyhal and Swiss President Ignazio Cassis to a stroll during the Ukraine Recovery Conference in Lugano, Switzerland, July 4, 2022. Alessandro della Valle/Pool

Uni Eropa mengusulkan sanksi putaran kedelapan terhadap Rusia. Hukuman terbaru diberikan usai Rusia mencaplok empat wilayah Ukraina dalam sebuah referendum.

Hukuman terbaru akan berisi pembatasan perdagangan yang lebih ketat, pemberlakuan batas harga minyak bagi negara ketiga, dan lebih banyak daftar hitam bagi individu tertentu.

Advertisement

"Kami tidak menerima referendum palsu atau aneksasi dan kami bertekad membuat Kremlin membayar atas eskalasi ini," kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada Rabu (28/9) dikutip dari Reuters.

Von der Leyen mengatakan larangan impor terbaru akan membuat Rusia kehilangan pendapatan 7 miliar euro atau setara Rp 103 triliun. Uni Eropa juga akan memperluas daftar ekspor yang dilarang untuk melucuti teknologi perang Rusia.

Sanksi terbaru ini akan membuat perusahaan Uni Eropa melayani Rusia. Warga dari blok berisi 27 negara itu juga tak akan diizinkan duduk sebagai petinggi perusahaan Rusia.

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell mengatakan blok tersebut akan memasukkan lebih banyak orang dari sektor pertahanan Rusia ke daftar hitam. Kelompok lain yang masuk daftar adalah mereka yang terlibat dalam pemungutan suara di wilayah Ukraina hingga menyebarkan propaganda Rusia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement