Nord Stream, Pipa Gas yang Bikin Eropa Ketergantungan dengan Rusia

Ameidyo Daud Nasution
29 September 2022, 09:25
nord stream, gas, rusia, uni eropa
nypost.com
Gelembung gas dari kebocoran pipa Nord Stream 2 di Laut Baltik.

Dua pipa gas Rusia, Nord Stream 1 dan 2 mengalami kebocoran di bawah laut sejak Senin (29/9). Negara-negara barat mengatakan kemungkinan bocornya pipa gas tersebut merupakan hasil sabotase.

Pipa raksasa tersebut dibuat untuk menyalurkan gas dari Rusia ke Uni Eropa. Insiden terbaru ini merupakan masalah energi terbaru yang terjadi di benua tersebut usai perang Ukraina meletus.

Kebocoran ini merupakan satu dari sejumlah kontroversi yang menyelimuti Nord Stream sejak awal proyeknya tahun 1997 lalu. Berikut sejumlah penjelasan mengenai pipa gas raksasa itu:

Apa itu Nord Stream?

Dikutip dari CNN, Nord Stream adalah dua jalur pipa yang dirancang untuk mengangkut gas Rusia ke negara-negara Uni Eropa. Pembangunan Nord Stream 1 diumumkan pada 1997 dan mulai beroperasi pada 2011.

Pipa ini merupakan arteri utama pasokan gas besar Rusia ke Eropa. Gas langsung mengalir ke Jerman, ekonomi terbesar Uni Eropa.

Sementara, proyek Nord Stream 2 yang bernilai US$ 750 juta diumumkan beberapa tahun usai Nord Stream 1 rampung dan telah usai tahun lalu. Pipa kedua ini akan mengirimkan 55 miliar meter kubik gas per tahun atau lebih dari 50% konsumsi tahunan Jerman. Pasokan ini juga akan memberikan perusahaan gas Rusia, Gazprom pendapatan US$ 15 miliar.

Apa yang terjadi di pipa Nord Stream?

Otoritas Swedia awalnya membunyikan alarm kebocoran di pipa Nord Stream 1 dan 2 pada Selasa (27/9). Keduanya mengalir di bawah Laut Baltik dekat Swedia dan Denmark.

Kebocoran terjadi setelah seismolog mendeteksi adanya ledakan bawah air di dekat pipa sehari sebelumnya. Meski demikian, belum jelas apakah kebocoran itu terkait dengan ledakan.

Tidak ada gas yang mengalir ketika kebocoran terjadi. Rusia telah menutup aliran pipa pertama pekan lalu. Sedangkan aliran di pipa kedua telah disetop Jerman setelah invasi Rusia ke Ukraina. Meski demikian, pipa tersebut masih mengandung gas yang berada di bawah tekanan.

Otoritas keamanan Jerman, Denmark, dan negara-negara Skandinavia tengah mengidentifikasi penyebab kebocoran. Namun, Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen mengatakan dirinya tak bisa mengesampingkan adanya sabotase.

 

Mengapa Nord Stream menjadi kontroversi?

Proyek pipa gas raksasa itu telah menjadi kontroversi sejak awal. Amerika Serikat, Inggris, hingga Ukraina menentangnya lantaran bisa meningkatkan pengaruh Moskow di Uni Eropa.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...