Kemenkeu Bingung Lihat PHK di Tengah Tumbuhnya Industri Tekstil

Abdul Azis Said
4 November 2022, 21:05
phk, tekstil, industri
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/hp.
Pabrik tekstil di Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (9/11/2020).

Pemutusan hubungan kerja (PHK) tengah marak terjadi di industri tekstil. Kementerian Keuangan mengaku bingung melihat fenomena tersebut karena kinerja sektor ini dianggap masih kuat. 

Kemenkeu mengatakan dari sisi penjualan, industri tekstil masih menunjukkan pertumbuhan di atas manufaktur secara keseluruhan Belum lagi kinerja korporasi secara umum di dalam negeri juga dinilai masih kuat sejalan dengan tren pertumbuhan ekonomi yang stabil. 

"Pendapatan penjualan industri tekstil tumbuh di atas 10% sementara total industri manufaktur secara keseluruhan hanya sekitar 5%. Jadi agak membingungkan kalau terjadi PHK," kata Plt. Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Abdurohman dalam media briefing di Bogor, Jumat (4/11).

Kinerja keuangan yang positif pada sektor tekstil tersebut tidak lepas dari kinerja moncer ekspor berbagai produk pakaian dan alas kaki. Catatan Kemenkeu, ekspor tekstil baik untuk jenis pakaian dan aksesori serta ekspor alas kaki masih tumbuh kuat. 

Bukan hanya industri tekstil, tetapi sebagian besar koperasi Indonesia dinilai masih dalam kondisi aman. Rohman mengatakan, kinerja keuangan yang membaik terlihat di sebagian besar sektor korporasi. Asesmen Kemenkeu menunjukkan, pendapatan perusahaan tumbuh kuat mengekor kinerja pertumbuhan ekonomi yang juga kuat. 

Selain itu, rasio pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) terhadap pembayaran bunga utang (ICR) juga terus membaik. Semua sektor mencatatkan ICR di atas threshold 1,5%, bahkan untuk sektor pertambangan berada di atas 10%. 

"Hanya satu sektor yang masih marginal ICR-nya berada di sekitar level threshold, yakni real estate," kata Rohman.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...