Sekjen PBB Akan Coba Damaikan Ukraina dan Rusia di KTT G20 Bali
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan mencoba memediasi konflik antara Rusia dan Ukraina dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali. Pekan lalu, PBB telah melakukan pertemuan dengan delegasi dari Ukraina, Rusia, dan Turki untuk kelancaran perdagangan pupuk dan gandum.
Sekretaris Jenderal PBB António Guterres akan kembali menemui Delegasi Rusia dan Delegasi Ukraina selama KTT G20. "Mudah-mudahan delegasi mereka di sini," kata Guterres di Bali International Convention Center atau BICC, Senin (14/11).
Sebagai informasi, Presiden Rusia Vladimir Putin diwakilkan oleh Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, sedangkan Ukraina belum dikabarkan mengirimkan perwakilan di KTT G20.
Walaupun demikian, Presiden Putin dikabarkan menghadiri KTT G20 secara virtual. Senada, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dipastikan akan mengikuti KTT G20 secara virtual.
Guterres menilai banyak sekali kemajuan untuk menghilangkan hambatan-hambatan ekspor pangan dan pupuk asal Rusia. Ia optimistis PBB dapat menghapuskan seluruh hambatan ekspor gandum dan pupuk dari Rusia ke dunia.
"Saya yakin inisiatif ini akan diperbaharui karena penting untuk dunia," kata Guterres.
Seperti diketahui, Rusia dan Ukraina telah menandatangani Black Sea Grain initiative di Turki pada 22 Juli 2022. Namun, Rusia telah menangguhkan ekspor produk pertanian pada 29 Oktober 2022 karena serangan terhadap kapal di Krimea.
Di sisi lain, Kepala Staf Presiden Ukraina, Andriy Yermak, menuduh Rusia memeras dan menciptakan serangan teror di wilayahnya sendiri pada Sabtu (29/10). Komentarnya tersebut menjadi tuduhan Rusia bahwa Ukraina berada di balik ledakan tersebut.
Secara terpisah, Menteri Pertanian Rusia, Dmitry Patrushev mengatakan sebelumnya Rusia siap memasok hingga 500 ribu ton biji-bijian ke negara-negara miskin dalam empat bulan ke depan secara gratis. Dalam hal ini, Rusia akan dibantu oleh Turki.