Di Acara Makan Siang KTT G20, FIFA Minta Setop Perang Saat Piala Dunia
Delegasi pemimpin G20 menggelar makan siang di sela-sela pertemuan hari ini. Agenda makan siang tersebut dihadiri oleh Presiden Federasi Asosiasi Sepakbola Internasional (FIFA) Gianni Infantino serta Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach.
Dalam pidatonya, Presiden FIFA Infantino meminta adanya gencatan senjata sementara pada perang Rusia-Ukraina. Dia mendorong gencatan senjata tersebut berlangsung selama 1 bulan atau selama Piala Dunia Qatar 2022 berlangsung.
Ini karena sepak bola memiliki penggemar sebanyak 5 miliar orang. Namun demikian, kata Infantino, adalah hal yang naif jika percaya bahwa sepak bola dapat menyelesaikan masalah dunia.
"Kalian semua dapat memikirkan gencatan sementara untuk satu bulan atau apapun yang dapat mengasumsikan langkah pertama untuk kedamaian," kata Infantino saat makan siang di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 di Bali, Selasa (15/11).
Infantino menilai Piala Dunia Qatar 2022 dapat menjadi pemantik dalam menyampaikan gestur positif dan pesan harapan. Sebagai informasi, Piala Dunia Qatar akan dimulai pada 20 November 2022 mendatang.
Adapun, Piala Dunia 2018 dilakukan di Rusia. Sedangkan, Ukraina telah mendaftarkan diri sebagai peserta lelang tuan rumah Piala Dunia 2030. Oleh sebab itu, Infantino menarik benang merah bahwa olahraga ini seharusnya menyatukan bangsa.
"Ini jadi peluang untuk mulai mengakhiri konflik dunia," kata Infantino.
Infantino mengatakan nilai industri sepak bola secara internasional mencapai US$ 300 miliar. Uniknya, 70% dari produksi sepak bola ada di Benua Eropa, namun lebih dari 90% penggemar sepak bola ada di luar benua tersebut.
"Tentu saja,sepak bola lebih dari ekonomi. Sepak bola adalah investasi pada anak-anak kita dan sepak bola sangat berarti," kata Infantino.
Sebelum mengakhiri pidatonya, Infantino mengajak seluruh pemimpin G20 untuk menandatangani bola resmi Piala Dunia 2022. Selain itu, Infantino juga membagi bola resmi tersebut kepada masing-masing delegasi negara.