Cerita Ahli BRIN Cegah Hujan Guyur KTT G20, Tabur Hampir 30 Ton Garam

Andi M. Arief
18 November 2022, 15:33
g20, brin, ktt g20
Antara
Perekayasa Ahli Utama TMC BRIN Tri Handoko Seto. Foto: Antara.

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali telah berlangsung dengan semarak pada 15 hingga 16 November 2022 lalu. Hal tersebut tak terlepas dari cuaca yang relatif terkendali selama acara.

Dalam hal ini, ada peran Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menjalankan teknologi modifikasi cuaca (TMC). Hal tersebut dibuktikan dengan lancarnya acara jamuan makan malam di ruang terbuka Garuda Wisnu Kencana (GWK).

Salah satu orang yang terlibat dalam modifikasi cuaca itu adalah Perekayasa Ahli Utama TMC BRIN Tri Handoko Seto.  Awalnya ia mendapatkan penugasan langsung dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan untuk memastikan kelancaran cuaca saat KTT G20.

"Karena acara ini bukan main-main, ini ada para kepala negara," kata Seto kepada Katadata.co.id, Jumat (18/11).

Tim lalu mulai bersiap sejak 13 November 2022. Sepanjang 13 hingga 14 November, sebanyak 8 ton garam telah ditebar di sekitar Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana atau GWK dan The Apurva Kempinski Bali.

Penaburan garam dilakukan dengan menerbangkan tiga pesawat terbang kecil dari Posko BMKG di Lombok dan satu pesawat besar dari Posko BMKG Banyuwangi.

Penebaran garam tersebut membuat hujan terjadi secara prematur. Seto menjelaskan penyebaran garam juga dilakukan agar awan hujan tidak terbentuk di kedua wilayah tersebut pada 15-16 November 2022.

Sempat Kelabakan

Namun situasi mulai menegangkan setelah tim melihat prakiraan cuaca terkini yang dikeluarkan sistem BMKG pada 14 November 2022 malam. Data memperlihatkan munculnya awan potensi hujan di beberapa titik pada 15 November 2022 karena perubahan pola angin.

Mantan Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca itu menilai ancaman Pulau Dewata diguyur hujan pada 15 November 2022 lebih besar dari prakiraan sebelumnya. Titik-titik awan hujan terbentuk di Nusa Penida, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, dan laut sekitar Nusa Dua.

Akhirnya Seto menebar lagi sebanyak 15 ton garam pada hari pertama KTT G20. Sebanyak empat pesawat melakukan 11 penerbangan dari Lombok dan Banyuwangi agar hujan turun secara prematur di luar kawasan Taman Budaya GWK dan The Apurva Kempinski Bali.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...