Dapat Anggaran Rp 85 T, Kemenkes Tak Lagi Prioritaskan untuk Pandemi

Andi M. Arief
1 Desember 2022, 19:41
kemenkes, kesehatan, pandemi
ANTARA FOTO/Fauzan/YU
Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin menjawab pertanyaan pembawa acara Podcast Antara Rully Yuliardi di Gedung Adhyatma Kementerian Kesehatan, Jakarta, Kamis (10/11/2022).

Kementerian Kesehatan atau Kemenkes akan mengubah fokus pelayanan kesehatan dari penanganan pandemi menjadi peningkatan kualitas layanan kesehatan. Pergeseran fokus tersebut tertuang dalam anggaran Kemenkes pada 2023.

Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin mengatakan Kemenkes akan melakukan pergeseran fokus tersebut dalam enam prioritas. Menurutnya, seluruh prioritas tersebut sejalan dengan transformasi kesehatan yang tengah diusung pemerintah.

"Prioritas kita sudah bergeser yang tadinya ke penanganan pandemi, sekarang kembali untuk fokus ke meningkatkan kualitas layanan kesehatan masyarakat” kata Budi dalam keterangan resmi, Kamis (1/12).

Budi mengatakan prioritas pertama adalah implementasi program promotif preventif. Budi mengatakan salah satu fokus Kemenkes pada tahun depan adalah menjaga agar masyarakat tetap sehat dan bukan mengobati orang sakit.

Sebagai informasi, salah satu program BPJS Kesehatan pada tahun depan adalah penapisan kesehatan untuk mempromosikan program preventif. Oleh karena itu, BPJS Kesehatan telah menyiapkan anggaran hingga Rp 8 triliun sepanjang 2023.

Kedua, restrukturisasi rumah sakit di dalam negeri. Budi berencana untuk mengintegrasikan rumah sakit di dalam negeri dengan rumah sakit pemerintah daerah, TNI, dan Polri.

Secara sederhana, tujuan integrasi tersebut adalah peningkatan pelayanan pasien dengan penyakit  yang berbiaya tinggi dan menyebabkan kematian, seperti jantung koroner, stroke, dan kanker.

Berdasarkan laporan keuangan BPJS Kesehatan pada 2019, ada empat penyakit katastropik dengan jumlah kasus dan biaya tertinggi, yakni jantung, kanker, stroke, dan gagal ginjal. Pada 3 tahun lalu, kasus jantung yang dilayan BPJS Kesehatan mencapai 13,04 juta kasus dengan total biaya Rp 10,27 triliun.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...