Kemenkes Ungkap Penyebab Stunting Anak RI, karena Bubur Instan?

Andi M. Arief
20 Januari 2023, 16:36
stunting, penyebab stunting, gizi, kemenkes
ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko/rwa.
Petugas menimbang berat badan balita saat pelayanan posyandu untuk penanganan stunting (gangguan pertumbuhan) di Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Gilang, Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (5/1/2023).

Kementerian Kesehatan atau Kemenkes mendata angka kondisi kurang gizi kronis atau stunting balita masih tinggi di dalam negeri. Rendahnya konsumsi protein hewani dinilai menjadi salah satu penyebabnya.

Plt. Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kemenkes Ni Made Diah mencatat angka minimal konsumsi protein hewani pada anak adalah 62 gram. Menurutnya, kelompok masyarakat dengan pendapatan menengah ke atas telah mencapai target tersebut.

"Tapi bisa dilihat di kuintil pengeluaran 1, 2, dan 3 ini masih di bawah standar. Secara keseluruhan, dari konsumsi protein ini cukup rendah dibandingkan total konsumsi," kata Diah dalam konferensi pers virtual, Jumat (20/1).

Diah menilai kondisi tersebut ironis lantaran Indonesia dikelilingi oleh laut yang memiliki cadangan ikan yang banyak. Diah menilai konsumsi ikan per kapita di dalam negeri masih kurang maksimal atau baru mencapai 40-50 kilogram.

Di samping itu, konsumsi daging per kapita di dalam negeri masih di bawah 40 gram per kapita. Angka tersebut lebih rendah dari negara-negara di Benua Afrika maupun wilayah Timur Tengah yang telah mencapai 40-165 gram per kapita.

Dari paparan Diah, rata-rata konsumsi protein hewani di dalam negeri hanya mencapai 17,74 gram atau hanya 28,61% dari jumlah yang dianjurkan untuk mencegah stunting. Pada 2022, angka stunting di dalam negeri masih mencapai 24,4% dari populasi atau tinggi.

Selain itu, angka kekurangan gizi masih mencapai 7,1% atau masuk dalam kategori sedang. Sebagai informasi, stunting mengakibatkan tingkat kematian anak lebih tinggi dibandingkan dengan anak bergizi baik.

Diah mencatat Indonesia adalah salah satu negara dengan tiga beban masalah gizi. Masalah terakhir yang dimaksud adalah masalah kelebihan beban atau overweight pada anak. Calam catatan Diah, angka overweight anak di dalam negeri pada 2022 adalah 3,8% atau masuk dalam kategori rendah.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...