Gibran Dua Kali Digandeng Megawati, Modal Politik Jelang Pilkada?

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri memperlihatkan sinyal kedekatan dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Hal tersebut terlihat saat pelantikan Hevearita G Rahayu sebagai Wali Kota Semarang pada Senin (30/1).
Usai berbicara dengan Ganjar, Megawati sempat menggandeng Gibran usai prosesi. Hal ini menimbulkan spekulasi, apalagi putra sulung Presiden Joko Widodo itu sudah dua kali digandeng Mega.
Sebelumnya, Gibran juga pernah digandeng Mega saat pernikahan Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono akhir tahun lalu. Pengamat politik Universitas Sebelas Maret (UNS) Abdul Hakim mengatakan gestur ini mencerminkan Gibran adalah kader penting PDIP.
"Secara internal memberikan sinyal pada kader PDIP agar tidak macam-macam dengan mas Gibran," kata Hakim di Solo, Rabu (31/1) dikutip dari Antara.
Hakim mengatakan saat ini mulai timbul faksi di PDIP, salah satu contohnya saat persaingan Ganjar Pranowo dengan Puan Maharani. Meski demikian, sinyal terbaru Mega kepada Gibran memiliki makna lain.
"Bahwa Gibran berada di bawah lindungan beliau (Megawati) sehingga tidak boleh diganggu," katanya.
Hakim juga menjelaskan, Gibran adalah aset penting PDIP karena belum ada lagi kader partai banteng yang menonjol secara nasional untuk mendongkrak elektabilitas. Perlindungan dari Mega disebutnya akan menjadi modal sang wali kota untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta ataupun Jawa Tengah.
"Gibran tidak lagi butuh mengiba-iba di hadapan partai lain karena sudah punya PDIP di belakangnya," kata Hakim.
Sedangkan Gibran merahasiakan pembicaraannya dengan Megawati. Ia juga tak menjelaskan dengan jelas apakah berbicara soal kemungkinan maju dalam Pemilihan gubernur tahun depan.
"Nanti saja dibahasnya, yang penting sudah ketemu ibu (Megawati)," kata Gibran kepada awak media di Solo, Selasa (31/1).