Kemenkes Gandeng Lembaga Asal AS untuk Kawal Transisi Endemi Covid-19

Ameidyo Daud Nasution
17 Februari 2023, 17:29
endemi, kemenkes, covid-19
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/tom.
Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 penguat (booster) kedua atau dosis keempat kepada seorang warga di UPT Puskesmas Sukagalih, Bandung, Jawa Barat, Rabu (25/1/2023).

Kementerian Kesehatan menggandeng sejumlah lembaga internasional untuk membimbing Indonesia memasuki endemi Covid-19. Sejumlah lembaga yang dilibatkan adalah Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) dan EpiC Indonesia.

Lembaga tersebut digandeng untuk menyiapkan transisi menuju endemi corona. Mereka juga akan memberikan bantuan alat untuk mitigasi Covid-19.

EpiC dan USAID mengajak masuk ke era endemi sehingga usulan Indonesia untuk mencabut pandemi segera terwujud," kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril di Jakarta, Jumat (17/2) dikutip dari Antara.

Saat ini pemerintah telah mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).Beberapa indikator juga terus menunjukkan penurunan kasus Covid-19.

Apalagi sebanyak 99% populasi Indonesia saat ini sudah memiliki antobodi Covid-19. "Parameter kasus tetap terkendali meskipun terjadi gejolak kasus di luar negeri," katanya.

Meski demikian, pencegahan munculnya penularan perlu tetap dijaga. Kemenkes meminta masyarakat tak lengah di masa transisi. "(Situasi darurat) bisa muncul lagi atau ada varian baru yang menyebabkan lonjakan kasus," katanya.

EpiC merupakan lembaga yang beraktivitas guna memenuhi target mempertahankan epidemi. Lembaga ini didanai USAID untuk mempercepat akses vaksinasi hingga menurunkan angka kematian karena Covid-19.

Technical Office Covid-19 EpiC Indonesia Drg. Triftianti mengatakan pihaknya telah memberikan bantuan hibah 1.000 unit ventilator mekanis untuk mencegah dampak buruk Covid-19.

"Kami bekerja di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Papua," katanya.

News Alert

Dapatkan informasi terkini dan terpercaya seputar ekonomi, bisnis, data, politik, dan lain-lain, langsung lewat email Anda.

Dengan mendaftar, Anda menyetujui Kebijakan Privasi kami. Anda bisa berhenti berlangganan (Unsubscribe) newsletter kapan saja, melalui halaman kontak kami.
Advertisement

Artikel Terkait