PDIP Dinilai Masih Hadapi Dilema Besar Antara Ganjar dan Puan

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih belum memberikan sinyal tokoh yang akan mereka usung untuk Pemilihan Presiden 2024 mendatang. Pengamat menilai, partai banteng masih menghadapi dilema antara nama Ganjar Pranowo dengan Puan Maharani.
"Karena dilema, PDIP terus mengintip kekuatan lawan," kata Ujang dalam peluncuran Survei Cepat Kurious dan Microsite Katadata Pemilu 2024 di Jakarta, Selasa (21/2).
Jika mengusung Puan sebagai capres, maka PDIP akan menghadapi elektabilitas yang rendah. Hal tersebut menjadi krusial lantaran masa pencoblosan telah kurang dari 12 bulan.
Selain itu, Ujang menilai karakter kepemimpinan Puan tidak sekuat sang ibunda yakni Megawati Soekarnoputri. Oleh karena itu, Ujang menilai PDIP dapat memikul beban berat jika Puan dimajukan.
Di sisi lain, Ujang berpendapat trah Presiden Soekarno di PDIP akan terkikis jika Ganjar diusung menjadi capres. Pasalnya, PDIP berpotensi tidak lagi dipimpin keturunan Presiden Soekarno jika Gubernur Jawa Tengah itu maju.
Dia menjelaskan, Ganjar memiliki karakter politik yang mirip dengan Presiden Joko Widodo, yakni sulit diatur oleh partai politik. Artinya, kendali PDIP di sektor eksekutif tidak banyak berubah seperti saat ini jika Ganjar terpilih jadi presiden pada Pilpres 2024.
"Faktanya, Pak Jokowi hari ini enggak bisa dipegang PDIP juga," ujar Ujang.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan partainya sudah mengantongi nama calon presiden yang akan diusung dalam Pilpres 2024 mendatang. Pengumuman akan disampaikan langsung oleh Megawati.
Meski demikian, Hasto juga menjelaskan kader yang akan diusung adalah mereka yang benar-benar mampu menunjukkan prestasi saat mengemban jabatan. "Bukan hanya berpoles diri," kata Hasto di Jakarta, Jumat (3/2).