Jokowi Ingatkan Uni Eropa Tak Paksa Indonesia Ekspor Bahan Mentah

Presiden Joko Widodo telah meminta pimpinan Uni Eropa agar tak memaksa Indonesia mengekspor bahan mentah. Jokowi mengatakan meski RI negara yang terbuka, namun tidak boleh lagi ada pemaksaan.
Indonesia saat ini sedang mengajukan banding setelah Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mengabulkan gugatan Uni Eropa. Sebelumnya, Uni Eropa menggugat keputusan RI untuk melarang ekspor nikel.
"Sudah tidak mau kita. Kalau ingin produksi perkursor, panel surya silahkan datang ke Indonesia," kata Jokowi di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (22/2) dikutip dari Antara.
Jokowi meminta Uni Eropa menggandeng Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau swasta untuk berinvestasi di Indonesia. Dengan adanya penanaman modal, maka Indonesia akan mendapatkan manfaat seperti membuka lapangan kerja.
"Pabrikmu ada di Indonesia, bukan di Eropa," katanya.
Jokowi mengatakan hilirisasi sumber daya alam sangat penting. Ia mengatakan produk baterai kendaraan listrik memiliki nilai tambah 67 kali lipat dari bahan mentahnya yakni nikel.
"Tembaga menjadi elektor motor bisa 77 kali nilai tambah, gas alam menjadi pupuk bisa 4 kali nilai tambah," katanya.
Jokowi sebelumnya pernah menyinggung adanya intervensi Uni Eropa t terhadap ekonomi Indonesia. Jokowi lalu menyinggung hal ini mirip dengan zaman penjajahan Belanda.
"Dulu zaman VOC, zaman kompeni, ada yang namanya kerja paksa dan tanam paksa. Zaman modern ini muncul lagi ekspor paksa," kata Jokowi dalam pidatonya di Kompas100 CEO Forum di Istana Negara, Jakarta, Jumat (2/12).