Menperin Optimistis Subsidi Kendaran Listrik Bisa Genjot Investasi
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita berharap subsidi pembelian kendaraan listrik jadi stimulus menarik investasi kendaraan listrik. Bantuan atau subsidi kendaraan listrik berlaku mulai 20 Maret 2023.
Adapun kuota bantuan tersebut diberikan untuk 200 ribu kendaraan motor listrik berbasis baterai listrik, konversi motor listrik 50 ribu unit, 35.900 unit mobil berbasis baterai listrik, dan 138 unit bus dengan baterai.
"Kami optimistis produsen tertarik karena bantuan ditekankan untuk belanja kendaraan yang punya fasilitas produksi di Tanah Air," kata Agus dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (6/3) dikutip dari Antara.
Sedangkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan program ini diharapkan bisa menggenjot keterjangkauan masyarakat untuk membeli kendaraan listrik.
Selain itu, kebijakan ini diharapkan bisa mengurangi emisi gas rumah kaca. Selain itu program ini cocok diterapkan karena ketersediaan bahan baku kendaraan listrik di Indonesia melimpah.
Luhut berharap adopsi kendaraan listrik bisa menciptakan tenaga kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun adopsi massal belum berjalan dengan cepat karena harga kendaraan listrik masih mahal.
"Oleh karena itu, kami semua hadir di sini untuk membuat sejarah baru dengan berinisiatif memberikan rogram insentif motor listrik sebagai langkah awal," ujarnya.
Agus mengatakan jika mobil dan motor listrik yang mendapatkan subsidi harus memiliki tingkat kanduangan dalam negeri atau TKDN di atas 40%. Kendaraan roda empat yang telah memenuhi syarat adalah Hyundai dan Wuling. Sementara untuk roda dua, yang memenuhi syarat mendapatkan subsidi adalah Gesits, Volta, dan Selis.
