Ketum NU Dukung Jokowi Tak Bikin Buka Puasa Bersama: Tidak Perlu Pesta

Andi M. Arief
24 Maret 2023, 14:41
nu, bukber, puasa
ANTARA FOTO/Umarul Faruq/YU
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (kedua kanan) bersama Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf (kedua kiri) dan Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar (kanan) meninjau persiapan Resepsi Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (5/2/2023).

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menilai urgensi buka puasa bersama selama Ramadan 2023 tidak tinggi. Hal tersebut disampaikan saat mengomentari Surat Edaran rahasia dari Kementerian Sekretaris Kabinet terkait penyelenggaran buka puasa bersama.

Gus Yahya mengimbau masyarakat yang beramal selama bulan suci untuk dilakukan secara sederhana. Menurutnya, masyarakat dapat menyediakan makanan berbuka bagi masyarakat yang membutuhkan, seperti orang yang terjebak macet  di jalan atau fakir miskin.

"Enggak usah bikin seolah-olah pesta besar, enggak perlu itu,"" kata Gus Yahya di Kompleks Istana Merdeka, Jumat (24/3).

Gus Yahya mengaku biasa menghindari undangan buka puasa bersama selama Ramadan berlangsung. Pasalnya,  anggota NU umumnya berkegiatan setelah Shalat Tarawih, sedangkan waktu setelah Shalat Maghrib digunakan untuk bersiap menghadapi Shalat Isya dan Shalat Tarawih.

"Buka puasa bersama itu sumpek, saya paling takut diajak buka puasa bersama," ujarnya.

Sebagai informasi, Kementerian Sekretariat Kabinet menerbitkan surat nomor R-38/Seskab?DKK/03/2023 yang bersifat rahasia tentang penyelenggaraan buka puasa bersama. Surat tersebut ditujukan ke para menteri, Jaksa Agung, Panglima TNI, Kapolri, dan Kepala Badan/Lembaga pada 21 Maret 2023.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...