Pengusaha Keluhkan Sulitnya Izin Impor Meski Harga Bawang Putih Mahal

Nadya Zahira
25 Mei 2023, 21:28
bawang putih, impor, izin impor
ANTARA FOTO/Muhammad Izfaldi/aww.
Pedagang mengupas bawang putih di kawasan Pasar Panorama, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, Sabtu (15/4/2023).

Pengusaha mengatakan selama ini mereka merasa sulit mendapatkan izin impor oleh pemerintah.  Akibatnya, suplai atau ketersediaan bawang putih sangat sedikit dan membuat harga komoditas tersebut melambung tinggi di pasar.

Ketua Umum Perkumpulan Pelaku Usaha Bawang dan Sayur Umbi Indonesia atau Pusbarindo Reinhart Antonius Batubara mengatakan, kebutuhan bawang putih di Indonesia sebanyak 50.000 ton per bulan. Namun sejak awal bulan hingga saat ini pihaknya hanya bisa melakukan impor sebanyak 170 ribu ton.

Advertisement

"Seharusnya kita sudah bisa melakukan impor sebanyak 250 ribu ton. Tapi karena izin sulit, impor dari awal tahun baru 170 ribu ton," ujar Reinhart dalam diskusi publik "Carut Marut Tata Niaga Impor Bawang Putih" di Jakarta, Kamis (25/5).

Dia mengatakan, Pusbarindo telah melengkapi sejumlah persyaratan administrasi untuk mendapatkan Surat Perizinan Impor atau SPI untuk bawang putih. Namun, hingga saat ini SPI tersebut belum juga diterbitkan, sehingga impor urung dilakukan.

Tak hanya itu, Reihart juga menuturkan, bahwa pihaknya telah bersurat kepada Kementerian Perdagangan sebanyak tiga kali untuk mendapatkan kepastian terkait masalah izin impor tersebut. Namun hingga saat ini kendala masih juga dirasakan.

"Intinya kami minta kejelasan, terkait izin impor bawang putih ini," kata dia.

Reinhart menjelaskan, berdasarkan analisis dari Badan Pangan Nasional, melambungnya harga bawang putih sangat terkait dengan kondisi suplai atau ketersediaan. Sedangkan, Indonesia bukan produsen utama bawang putih sehingga harus mengimpor.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement