Makna Di Balik Semakin Banyak Pendukung Jokowi Masuk Kabinet
Presiden Joko Widodo telah menunjuk menteri dan wakil menteri baru. Beberapa di antara sosok tersebut memiliki latar belakang relawan ataupun pendukung Jokowi pada kontestasi politik sebelumnya.
Pengamat politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo Jati menjelaskan pemilihan nama-nama tersebut diperlukan Jokowi untuk mengamankan program hingga 2024. Meski demikian, ia juga mengatakan langkah ini merupakan cara Presiden menunjukkan keseimbangan.
"Jadi tidak selalu teknokrat maupun politisi, tapi figur lain dengan kapabilitas tak kalah dengan latar belakang yang sering dipilih jadi menteri," katanya kepada Katadata.co.id, Selasa (18/7).
Pengamat dari Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul mengatakan reshuffle kali ini merupakan cara Jokowi membangun gerbong politik yang tak terafliasi partai politik. Salah satu caranya dengan memasukkan relawan dalam jabatan tinggi.
Apalagi menurutnya, Jokowi kerap menggalang massa lewat agenda-agenda relawan. Adib menyebut langkah ini akan menjadikan mantan Wali Kota Solo itu sebagai kingmaker pada 2024.
"Kekuatan ini coba dibangun oleh Jokowi sendiri untuk menjadi kekuatan tawar," katanya.
Sedangkan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi mengatakan perombakan kabinet kali ini menunjukkan Jokowi tak alergi dengan reshuffle. Sebagai informasi, ini adalah kali kedelapan Presiden merombak posisi menteri.
Penunjukkan Budi Arie Setiadi sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika juga disebutnya menunjukkan perubahan pola pergantian. Apalagi Jokowi disebutnya tak memberitahu Nasdem untuk meminta rekomendasi pengganti Johnny G Plate yang tersandung kasus hukum.