Industri Kelapa Sawit Hadapi Perubahan Iklim, Ini Strategi Sinarmas

Rizky Alika
27 Agustus 2021, 18:44
sinarmas, kelapa sawit, katadata safe
Katadata
Para pembicara dalam Katadata Sustainability Action for The Future Economy (SAFE) Forum 2021, Jumat (27/8).

Perubahan iklim turut berdampak kepada bisnis kelapa sawit, tak terkecuali Sinarmas. Oleh sebab itu unit usaha mereka, Golden Agri Resources (GAR) melakukan sejumlah antisipasi dampak transisi.

Mereka menyiapkan sejumlah langkah merespons dampak perubahan iklim. Pertama dengan mengembangkan benih bernilai tinggi dengan tingkat produksi 10 ton per hektar.

Advertisement

"Ini dua kali lipat dari yang kami produksi saat ini atau dua kali lebih dari rata-rata benih di Indonesia," ujar Managing Director, Sustainability and Strategic Stakeholder Engagement, Sinar Mas Agribusiness & Food Agus Purnomo dalam acara Sustainability Action for The Future Economy (SAFE) Forum 2021, Jumat (27/8).

 Mereka juga memperbaiki kawasan di sepanjang sungai dengan merehabilitasi 2.700 hektare sungai. Hal ini untuk mencegah kekeringan dan mengantisipasi dampak banjir bandang.

Selanjutnya, manajemen jejak air dengan mengaplikasikan teknologi penetesan air ke setiap pohon di daerah tandus. Di sisi lain, GAR juga terus berusaha mencegah terjadinya kebakaran lahan.

Guna mitigasi transisi iklim, pihaknya juga berupaya menangkap gas metana melalui composting, merestorasi kawasan konsesi hutan, dan melakukan manajemen limbah. "Kami juga bekerja sama dengan 70 ribu petani plasma yang mengelola 21% dari kawasan tertanam yang kami miliki," ujar Agus.

Sedangkan lembaga keuangan Orbitas juga memberikan pendekatan tiga skenario bagi industri untuk merespons perubahan iklim yakni skenario historis, skenario sedikit ambisius, dan skenario ambisius.

"Sebab, deforestasi akan datang meskipun melakukan sudah melakukan skenario ambisus," kata Managing Director, Orbitas and CEO, Climate Advisers UK Mark Kenber 

Skenario historis yaitu mencapai target pemanasan global tidak lebih dari 4 derajat Celsius dan terjadi apabila tidak ada intervensi banyak pihak. Dengan skenario itu, deforestasi akan terjadi secara signifikan.

Intervensi yang dimaksud adalah karbon global dan karbon regional tidak dikenakan biaya pada 2040, tidak ada izin lahan sawit baru di area lindung, penurunan harga CPO 10-12% dibandingkan 2020, hingga 11,2 juta hektare kelihangan tutupan lahan.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement