Laksamana Yudo Margono, KSAL Ketiga yang Menjadi Panglima TNI
Presiden Joko Widodo telah resmi melantik Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia pada Senin (19/12). Yudo merupakan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) ketiga yang menjadi Panglima.
Nama pertama adalah Laksamana Widodo Adi Sutjipto yang menjabat sebagai Panglima TNI pada 1999 hingga 2002. Sedangkan, nama kedua adalah Laksamana Agus Suhartono pada 1910 hingga 2013.
Sama seperti dua pendahulunya, karir Yudo diawali sebagai pelaut dan pernah mengomandoi kapal perang. Yudo lahir di Madiun pada 26 November 1965. Usai lulus Akabri pada 1988, ia langsung menjadi Asisten Perwira Divisi Senjata Artileri Rudal di Kapal Republik Indonesia (KRI) Wilhelmus Zakaria Johannes (YNS) 332.
Setelahnya, ia menjadi Kepala Departemen Operasi kapal perusak KRI Ki Hajar Dewantara. Yudo lalu ditugaskan sebagai komandan beberapa kapal perang sebelum akhirnya menjadi Komandan KRI Ahmad Yani, fregat bekas AL Belanda.
Karirnya meningkat dengan menjadi Komandan Pangkalan TNI AL (Lanal) Tual pada 2004 hingga 2008 dan Lanal Sorong pada 2008 dan 2010. Yudo lalu menjadi Komandan Satuan Kapal Cepat (Satkat) Komando Armada Timur (Koarmatim) hingga 2011.
Dia lalu Komandan Satkor di Koarmatim dan Komandan Kolat di Armada RI Kawasan Barat (Armabar). Setelah itu, ia resmi naik menjadi bintang satu sebagai Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) Belawan pada 2015.
Setahun kemudian, karirnya menanjak dengan menjadi Kepala Staf Koarmabar hingga 2017. Ia lalu menjadi Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan I) pada 2019 dan KSAL pada 2020.
Meski demikian, ia sempat mengalami ujian besar saat KRI Nanggala tenggelam di Laut Bali pada 2021. Tenggelamnya kapal selam itu mengakibatkan 53 orang awak gugur.
Nama Yudo sebenarnya sudah muncul sebagai salah satu kandidat Panglima TNI sejak akhir tahun lalu. Meski demikian, tahun lalu Jokowi memilih Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima.