BPMA Sebut Biaya Pengembangan Blok Lhokseumawe Capai Rp 1,2 Triliun

Image title
15 Oktober 2019, 13:00
Blok Lhokseumawe, BPMA, Migas.
Pertamina Hulu Energi
Ilustrasi anjungan minyak lepas pantai. Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) menyebut biaya pengembangan Blok Lhokseumawe mencapai US$ 88,1 juta atau Rp 1,2 triliun.

Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) menyebut biaya pengembangan Blok Lhokseumawe mencapai US$ 88,1 juta atau Rp 1,2 triliun. Selain itu itu dana kewajiban pemulihan pascaoperasi (ASR) blok tersebut mencapai US$ 45,9 juta atau Rp 649 miliar.

Saat ini rencana pengembangan pertama (POD)  Lapangan Gas Peusangan B di lepas pantai Lhokseumawe telah disetujui BPMA dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Perusahaan Belanda yakni Zaratex N.V. menjadi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) blok ini.

"Target onstream 2023," ujar Kepala Divisi Formalitas dan Hubungan Eksternal BPMA Radhi Darmansyah kepada Katadata.co.id, Selasa (15/10).

(Baca: BPMA Targetkan POD Blok Lhokseumawe Disetujui Akhir Bulan Ini)

Radhi mengatakan, Blok Lhokseumawe merupakan pengembangan lapangan migas Aceh pertama setelah terbentuknya BPMA. Lapangan gas ini berada di 7 kilometer lepas Pantai Lhokseumawe.

Saat ini, kontraktor sedang menyelesaikan kajian AMDAL dan persiapan desain. Langkah ini dilakukan untuk mendukung pembangunan anjungan lepas pantai dan pemasangan pipa gas bawah laut. Pembangunan fasilitas separator gas di darat juga dilengkapi dengan CO2 removal dan gas dryer.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...