Jadi Masalah Global, BI Hitung Virus Corona Sebagai Risiko Inflasi RI

Agatha Olivia Victoria
13 Februari 2020, 23:06
Dody Budi Waluyo
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
deputi Gubernur Bank Indoensia Dody Budi Waluyo (13/2)mengatakan bank sentral memasukkan virus corona sebagai faktor terhadap inflasi RI

Wabah virus corona Covid-19 yang berasal dari Tiongkok mulai berdampak pada perekonomian RI. Bank Indonesia (BI) menganggap virus ini masuk dalam risiko terhadap inflasi yang berasal dari kondisi global.

Selain corona, BI juga memprediksi tekanan inflasi akan datang dari faktor risiko domestik terutama yang berasal dari penyesuaian harga yang diatur pemerintah. Namun Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan berbagai faktor tersebut sudah diperhitungkan bank sentral dengan matang.

Advertisement

“Kami sudah perhitungkan risiko yang muncul menekan inflasi, baik itu isu global seperti virus maupun harga komoditas,” kata Dody di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (13/2).

(Baca: Lawan Dampak Ekonomi Corona, Pemerintah Akan Gelar Hari Belanja Online)

Dody mengatakan BI tetap menargetkan inflasi tahun 2020 tetap berada di angka 3% plus minus 1%. Namun berbagai cara akan dilakukan guna target ini terjaga. Salah satunya memaksimalkan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk memantau ketersediaan pasokan pangan, kelancaran distribusi, koordinasi efektif, dan menjaga harga. “Ini faktor kendalikan inflasi terutama dari volatile food,” katanya.

Ia juga menganggap penyebaran virus corona berisiko kepada pasar keuangan, namun tak bersifat permanen. Apalagi menurutnya pergerakan nilai tukar rupiah saat ini masih cukup stabil.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement