Luhut Ungkap Kondisi Tiga Bank di Balik Rencana Revisi Peran BI & OJK

Ameidyo Daud Nasution
19 September 2020, 15:47
luhut, bank indonesia, moneter
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. Hari ini, (23/10/2019), Presiden Joko Widodo mengumumkan para menteri dan pejabat setingkat menteri periode 2019-2024.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan kondisi beberapa perbankan serta posisi pemerintah dalam aturan Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Dalam sebuah diskusi dengan sejumlah dosen dan guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI), Jumat (18/9) malam, Luhut mengatakan ada yang tak pas dengan peran tiga lembaga tersebut.

Advertisement

Oleh sebab itu ia ingin melihat Bank Indonesia memiliki fungsi yang bukan saja mengurus inflasi namun ikut menggerakkan ekonomi. “Seperti bank sentral Amerika Serikat,” kata Luhut seperti dikutip dari siaranYoutube Humas FEB UI Sabtu, (19/9). 

Sebelumnya dosen FEB UI Prof. Rofikoh Rokhim menanyakan pandangan Luhut mengenai polemik reformasi keuangan, perbankan, dan industri keuangan non bank (IKNB). Luhut lalu menyinggung adanya tiga bank yang sempat memerlukan bantuan yakni Bank Bukopin, Bank Mayapada, dan Bank Banten.

Dia menganggap dengan kondisi saat ini, instrumen yang dimiliki BI, OJK, dan LPS untuk membantu perbankan tidak cukup. “Perlu penajaman, itu sedang dipikirkan bagaimana dilakukannya,” kata Luhut.

Meski demikian dia memastikan tak akan ada Dewan Moneter yang menjadi kekhawatiran beberapa pihak. Perubahan aturan tak akan menghilangkan independensi bank sentral.

Bahkan ia menyampaikan bahwa hal tersebut jadi perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi) setiap rapat. “Independensi BI tetap tak boleh diganggu. Tadi rapat (dengan Presiden) di Bogor juga diingatkan lagi,” katanya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement