The Fed Beri Sinyal Tapering Off, IHSG Diramal Melemah Akhir Pekan
Indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat 0,56% menjadi level 6.142 pada perdagangan Kamis (23/9). Meski demikian, indeks diprediksi bergerak melemah pada Jumat (24/9).
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan menilai IHSG hari ini bergerak melemah jangka pendek dengan rentang support 6.123 dan 6.104. Sementara, area resistance ada di level 6.197 dan 6.166.
Dennies menilai pergerakan IHSG hari ini dibayangi oleh informasi terbaru dari bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed, yang memberi sinyal segera mengetatkan kebijakan moneternya. "The Fed memberikan sinyal tapering akan dimulai pada November sampai pertengahan 2022," katanya dalam riset tertulis.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Ketika menyentuh support, harga biasanya akan kembali ke atas karena peningkatan pembelian.
Sebaliknya, resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar sehingga laju kenaikan terhambat.
Dennies merekomendasikan saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), untuk beli. Hal tersebut didasarkan pada indikator teknikal yang menunjukkan sinyal beli dengan sentimen positif.
Sementara itu, dia merekomendasikan saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) untuk jual. Pasalnya, indikator teknikal emiten farmasi tersebut menunjukkan sinyal jual dengan sentimen negatif.
Meski demikian analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menilai IHSG akan melanjutkan tren naik untuk jangka pendek. Ini lantaran indeks berhasil ditutup di atas level resistance 6.138.
"Tapi, pertimbangkan adanya potensi koreksi minor menuju support terdekat di 6.090. Level support IHSG berada di 6.090, 6.054, dan 5.996. Sementara level resistance di 6.169, 6.194, dan 6.216," kata Ivan
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, Astra International (ASII), Bank Negara Indonesia (BBNI), Vale Indonesia (INCO), Telkom Indonesia (TLKM), dan Sarana Menara Nusantara (TOWR).
The Fed dalam rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Rabu dini hari mengindikasikan bahwa mereka akan 'segera' menarik kembali pembelian aset senilai US$ 120 miliar yang sudah dibeli sejak tahun lalu. Namun, tidak ada pernyataan kapan itu akan dimulai.
"Jika kemajuan berlanjut secara luas seperti yang diharapkan, komite menilai bahwa moderasi dalam laju pembelian aset akan segera dilakukan," kata Gubernur The Fed Jerome Powell dalam pernyataan usai rapat FOMC seperti dikutip dari CNBC, Kamis (23/9).