GoTo Resmi IPO, Jokowi Ingatkan Bagi Saham ke Ratusan Mitra Pengemudi
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk telah tercatat di papan utama Bursa Efek Indonesia (BEI). Presiden Joko Widodo pun menyinggung rencana GoTo yang ingin membagikan sahamnya kepada mitra mereka, seperti pengemudi hingga UMKM.
Kepala Negara juga mengucapkan selamat atas melantainya decacorn tersebut di BEI. "Saya mengapresiasi program saham gotong royong, sebuah program saham inklusif yang membuka akses bagi ratusan ribu mitra driver, mitra UMKM, dan konsumen," kata Jokowi dalam tayangan video, Senin (11/4).
Presiden berharap, pencatatan saham perdana (IPO) GoTo bisa memotivasi anak Indonesia untuk mendorong perekonomian negara. "Memberikan energi baru bagi lompatan kemajuan ekonomi negara kita," ujar dia.
Peluncuran saham gotong royong tersebut senilai Rp 310 miliar. Ini merupakan saham yang diberikan secara cuma-cuma kepada mitra pengemudi di ekosistem GoTo.
Penerima manfaat program mencakup berbagai kriteria mitra pengemudi, mulai dari mitra driver GoRide, GoCar, GoSend, GoFood, dan GoBox. Kriteria mitra pengemudi dalam program tersebut ditentukan berdasarkan beberapa faktor, di antaranya durasi kemitraan dan status aktif mitra pengemudi.
Pengemudi yang telah terdaftar sebagai mitra sejak 2010 hingga 2016 akan berkesempatan menerima 4.000 lembar saham seri A GoTo. Sedangkan, mitra pengemudi yang terdaftar sejak 2017 hingga bulan Februari 2022 menerima 1.000 lembar saham seri A.
GoTo merupakan perusahaan ke-15 yang melantai di bursa pada tahun ini. Seremoni pencatatan perdana saham GOTO turut dihadiri sejumlah menteri di antaranya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki, Mendikbudristek Nadiem Makarim, dan Menkominfo Johnny G. Plate.
Perseroan menetapkan harga penawaran umum perdana senilai Rp 338 per saham dengan melepas sebanyak 46,7 miliar saham atau setara 3,43 %. Melalui penawaran umum tersebut, GoTo berpotensi meraih dana IPO sebanyak-banyaknya Rp 15,8 triliun atau menjadi raihan dana IPO terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah Bukalapak yang mencapai Rp 21,9 triliun.