Modal Asing Kabur Rp 3 T dalam Sepekan, Rupiah Anjlok ke 14.896/US$

Image title
Oleh Abdul Azis Said
2 September 2022, 19:59
rupiah, modal asing, nilai tukar, dolar
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.
Seorang karyawan menghitung uang nasabah di Kantor Cabang BNI Jakarta Pusat, Jumat (27/5/2022).

Bank Indonesia melaporkan modal asing kabur Rp 2,98 triliun sepanjang pekan ini di pasar keuangan domestik. Keluarnya dana asing terutama dari pasar obligasi menyeret nilai tukar rupiah melemah ke level Rp 14.896 per dolar AS.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono merincikan modal asing kabur dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 4,49 triliu. Namun masih terdapat arus masuk modal asing ke pasar saham sebesar Rp 1,5 triliun.

"Berdasarkan data sampai dengan 1 September 2022, nonresident jual neto Rp 131,96 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp 66,06 triliun di pasar saham," kata Erwin dalam keterangan resminya, Jumat (2/9).

Persepsi risiko investasi meningkat, terlihat dari premi credit default swap (CDS) lima tahun pada 1 September 2022 naik ke 122,12 bps dari sebelumnya 107,21 bps pada 26 Agustus 2022. Imbal hasil SBN benchmark 10 tahun naik ke level 7,14% dengan yield US Treasury 10 tahun naik ke level 3,25%.

Keluarnya dana asing dari pasar obligasi ikut menyeret nilai tukar. Mengutip Bloomberg, kurs garuda melemah 0,53% dari posisi akhir pekan lalu.

Analis Bank Mandiri Reny Eka Putri menyebut fluktuasi rupiah sepekan terutama dipengaruhi oleh sentimen eksternal di tengah perkembangan fundamental dalam negeri yang cukup baik.

"Kebijakan The Fed yang tetap hawkish masih menopang daya tarik aset dolar AS. The Fed menyatakan masih akan menaikkan suku bunga acuannya dalam FOMC mendatang sebagai respons inflasi tinggi," kata Reny dalam risetnya.

Pasar menanti pertemuan pembuat kebijakan The Fed yang dijadwalkan pada 20-21 September mendatang. The Fed diperkirakan kembali menaikan bunga agresif pada pertemuan bulan ini. Bank Sentral AS itu sebelumnya menaikkan suku bunga 75 bps dalam dua pertemuan beruntun pada Juni dan Juli.

Dari domestik, fundamental ekonomi yang terus memberikan memberikan dorongan modal masuk ke dalam negeri. Berbagai rilis data ekonomi domestik membaik seperti cadangan devisa yang tinggi, pertumbuhan uang beredar, serta kenaikan suku bunga BI.

"Langkah Bank Indonesia dalam normalisasi kebijakan mendukung stabilitas nilai tukar rupiah. BI akan terus melakukan triple intervention dan twist operation untuk menarik inflow dan menjaga fluktuasi rupiah," kata Reny.

Reny memperkirakan tekanan eksternal masih cukup kuat pada perdagangan pekan depan. Rupiah diperkirakan berada di kisaran Rp 14.850 - Rp 14.935 per dolar AS pada perdagangan awal pekan, Senin (5/8).

Reporter: Abdul Azis Said

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...