Produksi PT Timah Merosot 14% Semester I, Ini Penyebabnya

Patricia Yashinta Desy Abigail
2 September 2022, 20:43
tambang, pt timah, korporasi
ANTARA FOTO/Anindira Kintara/Lmo/wsj.
Seorang warga menunjukan batu rak yang memiliki kandungan timah di Desa Kimak, Kabupaten Bangka, Bangka Belitung, Jumat (5/2/2021).

PT Timah Tbk atau TINS mengalami penurunan produksi sebesar 14% di semester I 2022. Penurunan tersebut terlihat dari produksi biji timah yang tercatat hanya sebesar 9.901 ton dari sebelumnya sebesar 11.457 ton. 

Sekretaris Perusahaan TINS Abdullah Umar Baswedan mengatakan, faktor penurunan produksi salah satunya disebabkan disparitas harga karena tingginya harga timah saat ini. Selain itu, hasil tambang dari lokasi induk perseroan tidak seluruhnya diserahkan kepada TINS oleh penambang lokal.

“Ada kompensasi ketika mereka (penambang lokal) menambang di tempat kami. Tapi karena harga logam naik tinggi, ada produksi yang ditambang mereka tapi tidak masuk ke kami,” kata Abdullah saat ditemui wartawan di Jakarta, Jumat (9/2).

Adapun, 3.829 ton atau 39% dari jumlah produksi biji timah 9.901 ton berasal dari  penambangan darat. Lalu, sisanya yaitu 6.072 ton atau 61% berasal dari penambangan  laut. Selain itu, produksi logam timah menjadi 8.805 metrik ton, turun 26% dari sebelumnya 11.915 metrik ton. 

Abdullah menyampaikan harapan agar pemerintah segera menertibkan Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) milik perusahaan tambang. Penertiban tersebut untuk perusahaan tambang yang terindikasi menjalin kerja sama dengan penambang ilegal atau pertambangan tanpa izin (peti). 

"Kami percaya regulator punya aturan terdokumentasi saat pengajuan RKAB, "katanya. 

Halaman:
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...