Garuda Akan Gelar Private Placement, Bidik Investor Timur Tengah

Patricia Yashinta Desy Abigail
2 Februari 2023, 08:58
garuda, garuda indonesia, private placement
Garuda Indonesia
Garuda Indonesia

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) akan menggelar penambahan modal tanpa memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement. Perusahaan pelat merah itu juga membidik investor asing dari Timur Tengah dalam aksi private placement dengan target US$ 300 hingga US$ 400 juta itu.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan private placement seiring upaya penyehatan kinerja keuangan Garuda. Dirinya menyebut aksi koporasi itu merupakan tahapan kedua penyehatan perusahaan karena tahapan pertama sudah terealisasikan, yaitu Penyertaan Modal Negara (PMN) Rp 7,5 triliun yang diberikan oleh pemerintah.

Private placement Garuda Indonesia, kata Erick, akan dilakukan beberapa bulan ke depan. Seiring aksi tersebut, dia meminta BUMN agar tak menjual asetnya dengan harga rendah.

"Kita harus memposisikan penjualan aset BUMN itu dengan harga yang benar, jangan kita ditipu-tipu karena kita punya market yang besar," katanya saat ditemui wartawan di Acara Mandiri Investment Forum, Rabu (1/2).

Terpisah, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko mengaku sudah berbicara dengan perusahaan penerbangan di Timur Tengah. Namun, pembicaraan tersebut belum sampai pada tahapan penentuan nilai investasi.

Kartika juga berharap akan ada kelanjutan informasi mengenai proyeksi nilai investasi pada Maret 2023. "Ada beberapa perusahaan penerbangan yang sudah bicara dengan kami. Ditargetkan setidaknya US$ 300 juta sampai US$ 400." kata Tiko kepada wartawan di Fairmont Hotel, Rabu (1/2).

Dari catatan Katadata.co.id, sebelumnya pemerintah sedang mencari investor dari Timur Tengah untuk memperoleh tambahan modal melalui aksi penerbitan saham baru atau rights issue maskapai pelat merah tersebut.

Dikutip dari Bloomberg, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pemerintah ingin maskapai dari Uni Emirat Arab, Turki dan Arab Saudi, untuk menyerap saham baru yang akan diterbitkan Garuda.

Maskapai yang diincar khususnya yang memiliki perjanjian code share. Perjanjian code share merupakan perjanjian kerja sama pelayanan penerbangan antara dua maskapai atau lebih dalam melayani satu rute penerbangan.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
News Alert

Dapatkan informasi terkini dan terpercaya seputar ekonomi, bisnis, data, politik, dan lain-lain, langsung lewat email Anda.

Dengan mendaftar, Anda menyetujui Kebijakan Privasi kami. Anda bisa berhenti berlangganan (Unsubscribe) newsletter kapan saja, melalui halaman kontak kami.
Advertisement

Artikel Terkait