Pindad Targetkan Mulai Produksi Massal Ventilator dalam Dua Pekan

ANTARA FOTO/REUTERS/Benoit Tessier/AWW/dj
Ilustrasi, pasien positif virus corona menjalani perawatan menggunakan ventilator. PT Pindad menyatakan, telah berhasil memprroduksi ventilator dan siap produksi pasar setelah melalui uji sertifikasi dan uji klinis.
8/4/2020, 17.24 WIB

PT Pindad menyatakan, telah sukses memproduksi alat bantu pernafasan atau ventilator dan berencana melepas ke pasar setelah melalui uji sertifikasi dan uji klinis. Perkiraan waktunya, dua minggu lagi.

Direktur Utama Pindad Abraham Mose mengatakan, Pindad sebelumnya telah membuat prototype ventilator dan mempresentasikannya di depan Menteri Pertahanan dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kini, Pindad telah memproduksi tiga ventilator, yang telah digunakan di rumah sakit (RS) miliknya, di Bandung.

Menurutnya, setelah Pindad mempublikasikan ventilator buatannya, banyak permintaan pesanan yang masuk, baik dari instansi pemerintah maupun swasta. Namun, ventilator buatan Pindad ini belum diproduksi secara massal.

Abraham menyatakan, ventilator buatan Pindad saat ini sedang uji sertifikasi kelayakan di Balai Pengawasan Peralatan Kesehatan (BPPK). Hasil uji sertifikasi BPPK ini menurutnya baru akan diketahui minggu depan. Setelah itu, ventilator buatan Pindad akan masuk tahapan uji operasi dan uji klinis.

“Kurang lebih (total) waktunya dua mingguan. Soalnya ini harus cepat karena sangat dibutuhkan,” kata Abraham kepada Katadata.co.id, Rabu (8/4).

(Baca: ITS Kembangkan Robot Ventilator Seharga Rp 20 Juta untuk Hadapi Corona)

Halaman:
Reporter: Muchammad Egi Fadliansyah