Perusahaan pemilik bioskop CGV, PT Graha Layar Prima Tbk, tahun ini berencana ekspansi bisnis dengan membuka 100 bioskop baru di seluruh wilayah Indonesia. Namun, sejak mewabahnya virus corona atau Covid-19, perusahaan akan menunda rencana tersebut.
"Tapi tentunya kami harus tetap jeli untuk melihat kondisi pasar di tahun ini, termasuk juga dampak dari virus corona," kata Manael Sudarman, Head of Sales Marketing Division CGV ketika dihubungi Katadata.co.id, Senin (16/3).
Meski demikian, terkait dengan strategi bisnis tahun ini, perusahaan berkode emiten BLTZ ini belum mau merinci secara gamblang apa saja targetnya. Namun Manael berjanji, perusahaan akan membeberkan hal tersebut secara lebih rinci pada paparan publik yang akan digelar beberapa bulan mendatang.
Namun dia mengatakan bahwa perusahaan tidak membatalkan rencananya untuk ekspansi. Menurutnya, melalui pemillihan lokasi yang variatif, perusahaan bisa menambah jumlah bioskop di Indonesia lebih merata hingga ke kota yang sebelumnya tidak terjangkau, sekaligus memperluas segmentasi dan meraih pangsa pasar yang baru.
(Baca: Sederet Acara Teknologi hingga Musik di Indonesia Terdampak Corona)
Adapun, kinerja perusahaan awal tahun ini masih positif. Penonton bioskop CGV untuk periode Januari dan Febuari sudah sesuai dengan perkiraan dan tren sebelumnya.
"Sejauh ini di bulan Maret penonton relatif stabil. Film film yang baru rilis minggu lalu pun masih menarik minat penonton untuk datang ke bioskop kami. Meski dampaknya belum/tidak terlalu signifikan," ungkapnya.
Sedangkan terkait dampak virus corona, menurutnya perusahaan belum bisa mengambil kesimpulan apapun pasca-pengumuman kasus pertama corona di Indonesia beberapa waktu lalu.
"Dampaknya mungkin baru akan bisa terlihat akhir bulan nanti. Harapan kami tentunya Pemerintah dan kita bersama sama bisa menyelesaikan masalah ini dengan cepat dan tepat agar ekonomi tetap bergairah," jelasnya.
(Baca: Menteri hingga Bintang Hollywood Tom Hanks Positif Corona)
Sementara itu, sejumlah film dilaporkan memundurkan jadwal rilis, seperti Vanguard, New Mutant, F9, James Bond: No Time To Die, dan Mulan. Meski demikian, dia mengatakan bahwa perusahaan telah mengantisipasi kondisi ini.
Untuk mengantisipasi penurunan jumlah penonton, perusahaan akan memaksimalkan distributor film independen yang bisa menghadirkan film film alternatif dengan berbagai genre yang bisa dinikmati berbagai kalangan.
"Misalnya, masih ada line-up film-film non-Hollywood yang memang terkenal dekat dengan customer base CGV (Film Korea, Thailand, India). Saat ini film film Indonesia secara kualitas dan juga ketersediannya juga sangat memadai, dan kontribusi film film lokal juga meningkat," kata Manael.
(Baca: Setelah Virus Corona, Kini Muncul Malware Berkedok Film Nominasi Oscar)