Pengusaha Harap Direksi & Komisaris Garuda akan Turunkan Tiket Pesawat

ANTARA FOTO/Septianda Perdana
Petugas melayani pelanggan di kantor penjualan (sales office) Garuda Indonesia di Medan, Sumatera Utara, Kamis (23/1/2020).
Penulis: Rizky Alika
Editor: Yuliawati
23/1/2020, 19.04 WIB

Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia PHRI Haryadi Sukamdani menaruh harapan direksi dan komisaris baru PT Garuda Indonesia Tbk dapat bekerja lebih profesional dibandingkan pejabat lama.  Harapannya berdampak pada manajemen Garuda dapat menurunkan harga tiket pesawat.

"Kami harap dampaknya terhadap harga tiket akan lebih rasional," kata Hariyadi yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Jakarta, Kamis (23/1).

Hariyadi mengatakan mengenal Komisaris Utama Garuda Triawan Munaf dan Wakil Komisaris Utama Chairal Tanjung. Keduanya merupakan orang-orang yang dekat dengan pengusaha. Ia pun berharap komunikasi dengan pengusaha akan lebih baik.

(Baca: Komisaris Garuda Yenny Wahid Janji Lindungi Karyawan dari Penindasan)

Triawan Munaf, lanjut dia, memiliki latar belakang pada bidang pemasaran dan periklanan. Oleh karena itu, ia memperkirakan akan ada dampak baik terhadap Garuda.

Sebelumnya Hariyadi menuding direksi Garuda lama menciptakan kartel bisnis penerbangan hingga tarif kargo yang mahal. Dengan ketiadaan kompetisi, tarif tiket menjadi mahal dan menurunkan jumlah penumpang pesawat.

Begitu pula dengan tarif kargo yang mahal dianggap Haryadi menyulitkan logistik pengusaha hotel. Dia mengatakan masalah ini bisa berpengaruh pada konektivitas dan pertumbuhan ekonomi.

(Baca juga: Pengusaha Hotel Luapkan Kekesalan pada Mantan Dirut Garuda)

Direksi Akan Upayakan Harga Tiket yang Wajar

Sementara itu Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyatakan akan mengupayakan harga tiket pesawat mencapai titik harga yang wajar. "Reasonable ini artinya tidak semua orang mungkin bisa naik Garuda Indonesia tapi bisa membuat perusahaan ini dapat untung," kata Irfan Setiaputra di Jakarta, Rabu malam, dikutip dari Antara.

Irfan mengatakan sudah menerima banyak masukan mengatasi problema harga tiket pesawat. Namun, dia akan mengambil kebijakan hat-hati agar Garuda tak mengalami rugi.

"Hal ini nanti bisa mengorbankan segala macam termasuk layanan, dan yang paling mengerikan adalah mengkompromikan keamanan dan keselamatan," katanya.

Pemerintah menyatakan berupaya menekan harga tiket pesawat untuk mendukung sektor pariwisata yang mengalami penurunan selama 2019.

(Baca: Dony Oskaria, Mantan Anak Buah CT yang Jadi Wadirut Garuda Indonesia)