Pemegang saham Garuda Indonesia resmi mengangkat mantan bos perusahaan teknologi Irfan Setiaputra sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia. Keputusan tersebut diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Rabu (22/1). Sosok baru juga mewarnai posisi direksi lainnya dan komisaris.
Mantan Komisaris Utama Garuda Indonesia Sahala Lumban Gaol mengatakan 99,8% pemegang saham yang hadir menyetujui perubahan pengurus tersebut. Sahala termasuk yang terkena dampak perombakan. Posisinya digantikan oleh mantan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf.
Sahala berharap pengurus baru bisa membawa perusahaan berkinerja lebih baik dan bermartabat tinggi, serta menyelesaikan setiap masalah sesuai etika dan moral bisnis. "Saya melihat timnya cukup menjanjikan, dan bakal berbuat baik dari sebelumnya," kata Sahala saat ditemui usai RUPSLB, di Jakarta, Rabu (22/1).
(Baca: Diterpa Aneka Masalah, Garuda Diprediksi Untung Lebih Rp 1,4 T di 2019)
Mendampingi Irfan di jajaran direksi, yaitu Dony Oskaria sebagai Wakil Direktur Utama; Tumpal Manumpak Hutapea sebagai Direktur Operasi; Rahmat Hanafi sebagai Direktur Teknik; Ade R. Susardi sebagai Direktur Layanan, Pengembangan Usaha dan IT; M. Rizal Pahlevi sebagai Direktur Niaga dan Kargo; dan Fuad Rizal yang tetap menjabat Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko.
Sedangkan jajaran komisaris diisi oleh Triawan Munaf sebagai Komisaris Utama; Chairal Tanjung sebagai Wakil Komusaris Utama; Yenny Wahid sebagai Komisaris Independen; Elisa Lumbantoruan sebagai Komisaris Independen, dan Peter Gontha sebagai Komisaris.
(Baca: Ragu Hitungan Garuda soal Utang, Sriwijaya Tunjuk Auditor Independen)
Adapun Irfan berpengalaman di berbagai perusahaan. Sarjana Teknik Informatika ITB angkatan 1989 ini pernah menjabat Direktur Utama PT Industri Telekomunikasi Indonesia. Sedangkan jabatan terakhirnya sebelum memegang Garuda yaitu CEO di perusahaan pengelola jaringan Internet of Things (IoT) Sigfox Indonesia.