Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengatakan sudah memiliki tiga calon kuat yang akan menjabat sebagai Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga mengatakan tiga orang tersebut memiliki latar belakang berbeda, mulai dari bidang maskapai penerbangan, hingga ahli keuangan.
Beredar kabar mantan Direktur Utama PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Irfan Setiaputra akan jadi bos maskapai nasional itu. Arya juga mengatakan Irfan pernah mendatangi Kementerian BUMN. Namun ia belum menjelaskan lebih lanjut di mana Menteri BUMN Erick Thohir akan menempatkan yang bersangkutan.
"Tunggu saja pada 22 Januari (Rapat Umum Pemegang Saham/ RUPS Garuda)," kata Arya, saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Senin (13/1).
(Baca: Erick Thohir Sudah Tentukan Calon Direksi dan Komisaris Garuda)
Selain perubahan pada Direktur Utama, Arya juga mengatakan ada perubahan pada Dewan Komisaris Garuda meski tak banyak. Selain itu beberapa direksi lama juga akan dipertahankan. Ia juga memastikan nama mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan belum masuk bursa Dirut Garuda.
Sebelumnya, Ketua Serikat Pekerja Garuda Indonesia (IKAGI) Zaenal Mutaqqin mengatakan direksi Garuda harus merupakan orang yang berkompeten di industri penerbangan dan memahami soal keuangan.
Sosok yang jago keuangan menjadi penting lantaran Garuda tengah jadi sorotan setelah skandal laporan keuangan, beberapa waktu lalu. Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia (BEI), dan Kementerian Keuangan menyatakan Garuda memanipulasi laporan keuangan tahun 2018.
"Dia harus mengerti perpajakan, pengelolaan keuangan, jadi latar belakangnya orang yang mengerti tentang keuangan. Sejalan dengan utang garuda," kata Zaenal kepada Katadata.co.id, Jumat (3/1).
(Baca: Diterpa Aneka Masalah, Garuda Diprediksi Untung Lebih Rp 1,4 T di 2019)