Blue Bird Masih Hitung Kerugian Usai Banjir Merendam Pool Taksi

ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Warga mengevakuasi mobil taksi di pool taksi Kramat Jati, Jalan Raya Pondok Gede, Jakarta, Rabu (1/1/2020). Banjir tersebut disebabkan karena tingginya intensitas hujan yang mengguyur sejak Selasa (31/12/2019).
Editor: Ekarina
2/1/2020, 14.18 WIB

Perusahaan transportasi PT Blue Bird Tbk (BIRD), menyatakan masih menghitung kerugian akibat banjir yang melanda daerah Jabodetabek. Banjir tersebut telah menyebabkan sejumlah armada taksi Blue Bird di pool terendam.

Direktur Marketing Blue Bird Amelia Nasution menjelaskan, saat ini beberapa taksi yang terendam telah dibawa ke bengkel dan diperiksa. Namun, ia memastikan operasional layanan taksi Blue Bird tetap berjalan normal.

"Mengenai kerugian saya belum bisa informasikan karena masih diperiksa di bengkel Blue Bird, untuk operasional masih berjalan seperti biasa," ujar Amelia, kepada Katadata.co.id, Kamis (2/1).

(Baca: Banjir Jabodetabek, Ini Nomor Darurat yang Dapat Dihubungi Warga)

Ia juga menyebutkan pool yang sebelumnya terendam, yaitu di Kramat Jati sudah surut, sehingga bisa segera dilakukan pembersihan. Namun, pool Kramat Jati, Jakarta Timur masih dialihkan ke daerah Cipayung, Jakarta Timur, dan sekitarnya.

Untuk mengantisipasi serupa, pihaknya akan memindahkan beberapa pool ke daerah yang  lebih aman dari banjir. "Untuk operasional kami pindah ke pool yang aman banjir. Contohnya Kramat Jati dipindahkan ke Cipayung," katanya.

Hujan lebat yang mengguyur wilayah Jabodetabek pada 31 Desember 2019 malam telah menyebabkan banjir di beberapa titik berdampak pada kerusakan rumah warga, kendaraan dan infrastruktur. 

(Baca: Analis: Waspada Saham Blue Bird yang Meroket karena Isu Akuisisi Gojek)

Dikutip dari akun twitter resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) @BNPB_Indonesia menyatakan hingga hari ini tercatat 16 orang meninggal dunia akibat peristiwa banjir yang melanda kawasan Ibu Kota dan sekitarnya pada malam pergantian tahun.

Adapun, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan hujan lebat masih berpotensi berlangsung hingga tujuh hari kedepan, yaitu pada 2-7 Januari di wilayah Jabodetabek.

Rata-rata perkiraan cuaca yang terjadi di Jabodetabek akan diawali hari dengan berawan, kemudian siang hingga malam hujan. Namun, itu bisa sewaktu-waktu berubah karena anomali cuaca.

Reporter: Fariha Sulmaihati