Dinilai Kerap Tak Berfungsi, Komisaris BUMN Kena Evaluasi Erick Thohir

ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) berbincang dengan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto (kiri) dan Menristek/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro sebelum mengikuti rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (20/10/2019).
21/11/2019, 20.34 WIB

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir akan mengevaluasi kinerja komisaris BUMN. Ia menginginkan komisaris BUMN betul-betul menjalankan fungsi pengawasan.

Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga mengatakan selama ini komisaris BUMN kerap tidak menjalankan fungsinya dengan baik. Alhasil, Kementerian BUMN harus mengintervensi pengawasan.

"Bayangkan kalau kementerian mengangkat komisaris setiap BUMN, 140 BUMN bisa sampai 700 komisaris. Ngapain mengangkat komisaris, tapi yang mengawasi kementerian lagi," ujarnya di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (21/11).

(Baca: Panggil 32 Dirut BUMN, Erick Thohir: Tak Perlu Lobi Pertahankan Posisi)

Ke depan, menurut Arya, orang yang dipilih sebagai komisaris harus memiliki pengalaman di bidang bisnis BUMN di mana dia ditempatkan. Dengan begitu, fungsi pengawasan bisa betul-betul berjalan.

Selain mengevaluasi komisaris BUMN, Menteri Erick berencana memberikan kewenangan kepada direktur utama BUMN untuk memilih jajaran direksinya. Tujuannya, menciptakan kekompakan di tubuh dewan direksi BUMN.

Halaman: