Dahana Bangun Tiga Pabrik Bahan Peledak Senilai Rp 3,5 Triliun

ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Prajurit TNI AL memeriksa persenjataan sebelum peran jaga perang di KRI Bima Suci saat melintas di selat Malaka, Thailand, Sabtu (28/9/2019). PT Dahana berencana membangun sejumlah pabrik bahan peledak dengan nilai investasi sekitar Rp 3,5 triliun.
Editor: Ekarina
12/11/2019, 17.21 WIB

PT Dahana (Persero) akan membangun tiga pabrik bahan peledak di Bontang, Kalimantan Timur, dan Subang Jawa Barat. Adapun ketiga proyek tersebut diperkirakan menelan investasi hingga Rp 3,54 triliun.

Proyek pertama, perusahaan akan membangun pabrik amonium nitrat (AN) di Kaltim Industrial Estate (KIE) Bontang, Kalimantan Timur. Pabrik tersebut akan memiliki kapasitas amonium nitrat 75.000 metrik ton per tahun serta 60.000 metrik ton per tahun asam nitrat.

Pabrik tersebut merupakan proyek kerja sama Dahana dengan PT Pupuk Kaltim, dengan investasi sebesar Rp 1,1 triliun. Adapun pengerjaan proyek dilakukan oleh konsorsium PT Wijaya Karya Tbk dan China Second Design Institute of Chemical Industry (Sedin).

"Pabrik itu akan dibangun tahun ini dan selesai pada 2020," ujar Direktur Utama PT Dahana Budi Antono, di Gedung Kementerin BUMN, Selasa (12/11).

(Baca: Persaingan Ketat, Laba BUMN Bahan Peledak Diprediksi Turun)

Proyek kedua yaitu pabrik sphercial powder propelan yang rencananya bakal dibangun 2022-2023. Pabrik berkapasitas 600 ton per tahun ini akan dibangun di Kawasan Energetic Material Center (EMC) Dahana di Subang, Jawa Barat. Adapun investasi pembangunan pabrik senilai Rp 2,3 triliun ini akan didanai oleh pemerintah melalui Kementerian Pertahanan.

Halaman:
Reporter: Fariha Sulmaihati