Dengan Aplikasi Tauberes, Garuda Klaim Biaya Logistik Bisa Lebih Murah

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Pesawat Garuda di Hangar GMF,  Tanggerang,  Banten (2/3). Garuda meluncurkan aplikasi logistik Tauberes yang diklaim bisa menekan biaya logistik menjadi lebih murah.
11/9/2019, 21.29 WIB

PT Garuda Indonesia Tbk meluncurkan aplikasi logistik bernama Tauberes. Aplikasi ini dapat menghubungkan jasa layanan kargo udara dengan agen pengiriman barang dan pengguna jasa.

Director of Cargo & Businnes Development Garuda Indonesia Mohammad Iqbal mengatakan aplikasi ini memiliki kelebihan dibandingkan dengan aplikasi layanan kargo lainnya. Melalui Tauberes, konsumen bisa mengirim barang dalam waktu sehari ke seluruh daerah, tanpa harus menunggu kapasitas barang minimal 10 kilogram.

Dengan begitu, biaya logistik menjadi lebih murah. "Same day service itu jarang. Airline minta barang minimal 10 kg dikumpulin dulu, jadinya mahal," ujar Iqbal saat soft launching Tauberes, di Jakarta, Rabu (11/9).

Selain itu, melalui aplikasi ini konsumen bisa melacak keberadaan barang yang dikirim melalui smartphone, dan bebas untuk memilih penyedia jasanya. Untuk mengembangkan bisnis ini Garuda berkolaborasi degan Citilink, Sriwijaya, Lion Parcel, Aero Express, J&T, JNE.

(Baca: KPPU Duga Kerja Sama Citilink-Sriwijaya Langgar Persaingan Usaha Sehat)

"Tiap tahun volume kargo Garuda naik 50%, dengan adanya aplikasi ini akan meningkatkan volume kargo, juga membagikan volume kepada perusahaan kargo lainnya," kata dia.

Kedepannya aplikasi ini dapat menghubungkan penggemar kuliner nusantara dengan penyedia makanan favorit di berbagao daerah dengan jaminan pengiriman makanan maksimal dalam waktu delapan jam.

Di tahap pengembangan selanjutanya, aplikasi Tauberes juga diaharapkan tidak hanya memberikan kemudahan untuk berbelanja produk e-commerce, tetapi juga menjadi solusi one stop shopping bagi penggunan jasa market place. Adapun saat ini Tauberes bisa diunakan di IOS maupun Android.

(Baca: Sriwijaya Air Rombak Jajaran Direksi, Citilink Tuntut Penjelasan)

Reporter: Fariha Sulmaihati