Setelah Erupsi Tangkuban Parahu, Wisata Kembali Normal

ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI
Pedagang membersihkan atap kiosnya dari debu vulkanik pascaerupsi Gunung Tangkuban Parahu, di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin (29/7/2019).
Penulis: Michael Reily
Editor: Yuliawati
29/7/2019, 18.13 WIB

Kementerian Pariwisata menyatakan kondisi pariwisata wilayah Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Subang pasca-erupsi Gunung Tangkuban Parahu di Jawa Barat berlangsung normal. Pemantauan berdasarkan Pusat Krisis Wisata (TCC) untuk atraksi, akses, dan amenitas.

"Untuk kegiatan hotel tidak terlalu banyak pengaruh, akhir pekan reservasi hotel sekitar Bandung Utara, Lembang, dan Ciater belum ada laporan pembatalan," kata Kepala Biro Komunikasi Publikasi Kementerian Pariwisata Guntur Sakti dalam keterangan resmi, dikutip Senin (29/7).

Dia mengungkapkan Dusun Bambu memiliki 16 kamar. Selama akhir pekan, ada 14 kamar yang sudah terpesan dan hanya 1 tamu kamar yang batal untuk bermalam. Sementara itu, 13 kamar lainnya sudah terisi oleh tamu. Meski pun saat ini masih ada sedikit abu vulkanik.

(Baca: Tangkuban Parahu Erupsi, Masyarakat Diminta Hindari Kawasan Wisata)

Sementara itu, Guntur mengungkapkan atraksi pariwisata tetap berjalan seperti biasa. Beberapa kegiatan wisata di Sariater, Gracia, Curug Cipeureu, Curug Sadim, dan Capolaga tetap berlangsung normal.

Meski begitu, akses menuju Tangkuban Perahu masih tertutup. "Akses jalan menuju Lembang-Cikole-Ciater-Subang sejak terjadinya erupsi tidak terganggu dan kondisi lancar tanpa ada gangguan debu erupsi," kata Guntur.

Dia juga mengungkapkan pasokan bahan bakar minyak (BBM) di sekitar Tangkuban Parahu terpantau aman. Sebanyak 5 SPBU pun memiliki ketersediaan BBM. Dia juga menginstruksikan masyarakat untuk mengikuti instruksi pemerintah untuk status pariwisata.

Apalagi, informasi negatif tentang pariwisata punya dampak yang besar terhadap kunjungan turis asing. "Informasi yang didapat harus disaring dulu, bisa jadi itu informasi yang tidak benar atau hoaks," kata Guntur lagi.

(Baca: Jokowi Minta BMKG Tegas Peringatkan Pemda soal Risiko Bencana Alam)

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta masyarakat sekitar dan wisatawan agar tidak mendekati dasar Kawah Ratu dan Kawah Upas, Gunung Tangkuban Parahu, di Kabupaten Bandung Barat. Gunung Tangkuban Parahu mengalami erupsi pada Jumat (26/7) sekitar pukul 15.48.

"Saat ini Gunung Tangkuban Parahu berada pada Status Level I (Normal) dengan rekomendasi masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu dan pengunjung, wisatawan, pendaki tidak diperbolehkan turun mendekati dasar Kawah Ratu dan Kawah Upas," cuit akun Twitter @BNNB_Indonesia.

Selain itu, BNPB juga meminta kepada masyarakat agar tidak menginap dalam kawasan kawah-kawah aktif yang ada di kompleks Gunung Tangkuban Parahu. Terutama ketika cuaca mendung dan hujan karena terdapat gas-gas vulkanik yang dapat membahayakan manusia.

(Baca: Secara Historis, Gempa & Tsunami Berulang Kali Terjadi di Selatan Jawa)