Pasca-Pemilu, Pasar Properti Saat Ini Diharapkan Kembali Tumbuh

ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Pekerja menyelesaikan pembangunan Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) untuk Nelayan di Desa Kedungmalang, Kedung, Jepara, Kamis (20/7). Sebanyak 200 rumah bantuan pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk Nelayan setempat tersebut pembangunannya sudah mencapai 55 persen.
27/7/2019, 15.43 WIB

Pemerintah berharap pasar properti kembali tumbuh setelah gelaran Pemilu 2019 berakhir. Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur dan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) Eko Djoeli Heripoerwanto menilai, pengembang dan konsumen sama-sama saling menahan diri, menunggu hasil Pemilu.

"Maka sekarang saat kesempatan baik (bagi pengembang) untuk bertemu konsumen dan perbankan," kata Eko dalam pembukaan Indonesia Properti Expo (IPEX) 2019 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Sabtu (27/7).

Untuk menggenjot pertumbuhan properti, Kementerian PUPR akan memprioriaskan program sejuta rumah, Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), hingga bantuan uang muka.

"Pengembang juga agar penuhi syarat teknis dan kualitas rumah. Sementara perbankan diminta tepat memilih kelompok sasaran (pembeli)," kata Eko.

(Baca: BTN Target Salurkan KPR Rp 5 Triliun dalam IPEX 2019 Pekan Ini)

Sepanjang Januari-Februari 2019, FLPP telah disalurkan ke 48.463 unit hunian dengan nilai Rp 4,6 triliun. Angka tersebut mencapai 65% dari dana yang dimiliki Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP).

Sedangkan Subsidi Selisih bunga masih belum terealisasi. Alasannya, "Tagihan di pipeline sudah 50%, kami akan realisasikan beberapa minggu ke depan," kata Eko.

IPEX 2019 putaran kedua diselenggarakan pada 27 Juli-4 Agustus. PT Bank Tabungan Negara sebagai sponsor tunggal menargetkan penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebesar Rp 5 miliar.

Angka itu turun dari ajang serupa pada Februari 2019 lalu yang mencapai Rp 9,2 triliun. IPEX memang selalu digelar dua kali dalam setahun, yakni pada Februari dan Juli. Tahun lalu, penyaluran KPR BTN dari dua kali penyelenggaraan IPEX mencapai Rp 18,2 triliun.

(Baca: KICI: Saham Sektor Keuangan Paling Prospektif Tiga Bulan Mendatang)

Soal rendahnya target penyaluran KPR dalam ajang kali ini, Direktur Utama BTN Maryono mengatakan bahwa pasar masih perlu beradaptasi usai Pemilu. "Karena setelah Pemilu (2019), mungkin baru pertama lagi ada Properti Expo," ujarnya.

Selain itu turunnya kuota Subsidi Selisih Bunga (SSB) dari 275 ribu tahun lalu menjadi kurang lebih 98.360 unit menjadi alasan lain BTN menetapkan target yang realistis.

Maryono menjelaskan, IPEX 2019 diikuti 165 pengembang dengan 650 proyek properti se-Indonesia. Untuk memacu minat pembeli, maka bank plat merah itu memberikan beberapa fasilitas seperti tingkat suku bunga KPR 6,99% selama setahun, uang muka relatif rendah hingga 0% bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), Polri dan TNI serta diskon asuransi dengan besaran sampai 20%.

"Kami harap expo ini bisa menggeliatkan investor maupun para end user pasar properti," katanya.

Reporter: Ameidyo Daud Nasution