Danau Toba Dapat Alokasi Dana Pembangunan Pariwisata Paling Besar

Michael Reily|KATADATA
Pemandangan Danau Toba dari Menara Tele, Sumatera Utara. Kawasan Danau Toba, Sumatera Utara, mendapat anggaran paling besar dari rencana penyelesaian infrastruktur empat destinasi pariwisata super-prioritas.
Penulis: Michael Reily
Editor: Sorta Tobing
24/7/2019, 18.36 WIB

Kawasan Danau Toba, Sumatera Utara, mendapat anggaran paling besar dari rencana penyelesaian infrastruktur empat destinasi pariwisata super-prioritas. Pemerintah telah menyiapkan anggaran total sebesar Rp 6,4 triliun, termasuk Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Borobudur (Jawa Tengah), dan Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur).

Ketua Tim Percepatan Pembangunan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas Hiramsyah Thaib mengungkapkan Danau Toba mendapatkan Rp 2,2 triliun dari dana tersebut. "Paling besar karena wilayahnya paling luas," katanya usai rapat di Kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Rabu (24/7).

Selain pembahasan anggaran, dia menjelaskan rapat ini juga mendiskusikan penyelesaian infrastruktur dan pengembangan destinasi. Apalagi, Danau Toba menjadi tanggung jawab tujuh kabupaten.

Meski dana Rp 6,4 triliun berasal dari Rancangan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020, Hiramsyah memastikan pekerjaannya tidak menunggu tahun depan. "Sesuai arahan presiden yang kami bisa jalankan ya langsung kerjakan sekarang," ujarnya.

(Baca: Danau Toba yang Belum Selesai Bersolek)

Sebelumnya, Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan empat destinasi super prioritas bakal mendatangkan 4,5 juta wisatawan pada tahun 2025. Pemerintah sepakat mengedepankan pariwisata sebagai penghasil devisa masa depan.

Arief memproyeksi Danau Toba bakal mendatangkan satu juta turis asing, Borobudur dua juta turis asing, Mandalika satu juta turis asing, serta Labuan Bajo 500 ribu turis asing. "Borobudur sekarang masih 500 ribu, seperlima Angkor Wat. Yang kurang adalah akses transportasi jadi kami bangun bandara," katanya, Senin (15/7).

Dia menjelaskan, pembangunan pariwisata memang harus mencakup tiga hal, yaitu atraksi kelas dunia, akses transportasi, serta amenitas yang memadai. Sehingga, pariwisata membutuhkan kolaborasi dari semua pemangku kepentingan supaya pengembangannya lebih cepat.

Menurut Arief, empat destinasi pariwisata super prioritas adalah bagian dari 10 Bali Baru. Lima destinasi unggulan lainnya, yaitu Likupang, Minahasa Utara, Sulawesi Utara; Pangandaran, Jawa Barat; Cikidang, Sukabumi, Jawa Barat; Tanjung Gunung, Pangkalan Baru, Bangka Tengah; dan Sungailiat, Bangka.

(Baca: Pemerintah Siapkan Rp 6,4 T untuk Destinasi Wisata Super-Prioritas)

Reporter: Michael Reily