Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan Semarang yang berlokasi Jawa Tengah memiliki daya tarik sebagai destinasi wisata kelas dunia. Banyaknya bangunan bersejarah sebagai atraksi wisata serta konsep yang unik menjadi modal untuk jadi Kota Budaya Dunia.
Arief mengunjungi Semarang untuk mengunjungi Kota Lama Semarang (Outstadt) yang jadi pusat perdagangan pada abad ke- 19 dan 20 seluas 60 hektare. "Kota Lama adalah kawasan yang sangat instagrammable paling banyak diburu kaum milenial. Di sini banyak sekali bangunan bersejarah," katanya dalam keterangan resmi, Senin (24/6).
Salah satu lokasi yang ia kunjungi adalah Spiegel Resto & Bar sebagai tempat untuk diskusi ringan. Lalu, Arief juga mendatangi Gedung Marba yang merupakan peninggalan kolonial Belanda. Gedung yang sudah berusia lebih dari 100 tahun ini sering dijadikan latar belakang untuk pengambilan gambar beberapa film dan iklan.
(Baca: Pilihan Objek Wisata dan Kuliner di Sepanjang Jalur Tol Trans Jawa)
Arief bahkan sempat melakukan promosi lewat vlog di depan Gedung Marba yang mengajak wisatawan untuk datang ke Kota Semarang. Selanjutnya, dia menyambangi Gedung Out The Trap, bangunan kuno yang secara fisik berciri khas berupa tangga putar dari besi.
Kemudian, dia menuju Taman Srigunting yang menjadi landmark Kota Semarang. Dia tak lupa mampir ke Gereja Blenduk, yang berdiri sejak 1753. Nama blenduk merupakan julukan dari masyarakat sekitar yang artinya kubah.
Setelah keliling Kota Lama, Arief langsung menuju destinasi Lawang Sewu, sebuah gedung bersejarah yang dulunya merupakan kantor Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS. Lawang Sewu berdiri sejak 1907 yang terletak di bundaran Tugu Muda.
Setelah kemerdekaan, Lawang Sewu menjadi kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI). sekarang masyarakat mengenalnya dengan PT. Kereta Api Indonesia (KAI). Meski namanya Lawang Sewu, jumlah pintu yang ada di sana tak mencapai seribu.
Menurut Arief, Kota Lama Semarang harus menggunakan benchmark profesional yang sudah berkelas dunia untuk jadi Kota Budaya Internasional. Tak kalah penting, harus ada Integrated Tourism Masterplan. "Buat tim, libatkan Kementerian Pariwisata. Kami akan dukung untuk mendapatkan status UNESCO World Heritage," ujarnya.
(Baca: Promosi di Dua Kota, Pemerintah Incar Kedatangan Wisatawan Rusia)
Menyadari besarnya potensi pariwisata di kawasan Kota Lama, Wakil Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti ingin supaya Kota Lama mendapatkan status "World Heritage City". Dia mengaku kawasan Kota Lama saat ini sudah bersih dari bangunan liar dan tidak kumuh lagi.
Kota Lama Semarang memiliki 117 bangunan cagar budaya, sekitar 80% bangunan sudah lewat proses revitalisasi. “Kami berharap Kementerian Pariwsata bisa membantu menggelar banyak atraksi di Kota Lama sebagai dukungan. Karena kami ingin destinasi Kota Lama menjadi berkelas dunia,” kata Hevearita.